Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan hubungan manusia dengan internet dan media sosial kian erat. Media sosial, sebagai ruang hiburan dan ekspresi informal, kini digunakan oleh hampir semua kalangan, termasuk anak-anak usia sekolah dasar. Di Indonesia, tingginya jumlah pengguna media sosial membuat anak semakin akrab dengan bahasa asing, bahasa gaul, dan berbagai istilah nonbaku yang tersebar luas di platform digital. Fenomena ini berdampak pada rendahnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap kosakata baku bahasa Indonesia. Kondisi tersebut menuntut adanya upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman kosakata bahasa Indonesia.
Melihat kebutuhan tersebut, penggunaan Media PowerPoint Interaktif menjadi strategi pembelajaran yang relevan dan mudah diterapkan di sekolah dasar, terutama karena siswa belum diperbolehkan membawa gawai pribadi sehingga penggunaan aplikasi Worldwall, seperti penelitian sebelumnya, sulit dilakukan. Media PowerPoint Interaktif mampu menghadirkan solusi yang menarik sehingga proses belajar menjadi lebih hidup dan memudahkan siswa. Hal ini selaras dengan penelitian oleh Subramani & Iyappan (2018), bahwa penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran dinilai lebih interaktif dan menarik dibandingkan dengan pembelajaran sederhana melalui buku di kelas. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang banyak menggunakan aplikasi daring atau video pembelajaran, kajian ini mengisi celah penelitian dengan secara khusus meneliti efektivitas PowerPoint Interaktif dalam meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada siswa SD.
Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penulisan esai ini adalah untuk menjadi rujukan karya populer yang diharapkan dapat tersebar dan diterapkan sebagai strategi meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada siswa-siswi sekolah dasar (SD), khususnya yang ada di daerah perkotaan dan pedesaan.
Sebelum masuk lebih dalam, kita perlu memahami setiap komponen dari kajian ini sehingga tidak terjadi kesalahan penafsiran dan kesimpulan dapat ditarik di akhir secara lugas.
Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia pada Siswa SD
Kosakata merupakan kekayaan kata yang dimiliki pembicara, penulis, atau suatu bahasa (Nurgiyantoro, 2014). Sebagai salah satu komponen berbahasa, kosakata memuat informasi mengenai makna dan pemakaian kata dalam bahasa. Oleh karena itu, kosakata merupakan salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia yang dinilai krusial. Kosakata merupakan alat komunikasi sehingga ketika seseorang menguasainya, keterampilan berbahasa akan membaik. Perannya sebagai alat komunikasi bermakna, peningkatan pengetahuan dan pemahaman kosakata akan selaras dengan peningkatan kemampuan akademik, kepercayaan diri, dan kompetensi seseorang (Alexander, 2013). Merujuk pada Nurgiyantoro (2014) dalam Anjarwati (2016), penguasaan kosakata dibedakan menjadi penguasaan yang bersifat reseptif dan produktif, yaitu kemampuan untuk memahami dan mempergunakan kosakata. Pada saat kegiatan membaca dan menyimak diperlukan kemampuan pemahaman, sedangkan pada kegiatan menulis dan berbicara diperlukan kemampuan penggunaan kosakata.
Sekarang kita akan menilai bagaimana perkembangan bahasa pada siswa SD yang dapat dijelaskan melalui penelitian oleh K. Eileen dan Lynn R. Marotz (2020) mengenai profil perkembangan dan pola pertumbuhan anak dengan rentang usia 6–12 tahun. Di sini dijelaskan bahwa pada rentang usia tersebut anak banyak berbicara (digambarkan mengoceh), mempelajari lima sampai sepuluh kata setiap hari, menggunakan bentuk kata kerja, urutan kata, dan struktur kalimat yang tepat, menirukan ucapan populer dan kata-kata kotor, menggunakan bahasa untuk mengkritik dan memuji orang lain (mengulang-ulang ucapan populer dan kata umpatan), dan sebagainya. Pola perkembangan dan pertumbuhan tersebut sesuai dengan apa yang terjadi saat ini, khususnya yang kita garis bawahi bahwa anak suka mengulang dan menirukan ucapan populer.
Di era digital ini timbul banyak sekali tantangan bagi siswa-siswi SD untuk menguasai dan memahami kosakata bahasa Indonesia yang benar, karena pengaruh media sosial dan platform digital lainnya yang berisi berbagai konten dari seluruh dunia dengan menggunakan bahasa-bahasa asing, istilah baru populer, dan lainnya.
Media PowerPoint Interaktif
Powerpoint interaktif ini disusun sedemikian rupa agar dapat menarik perhatian para siswa dan mudah dipahami. Di dalamnya terdapat gambar benda, ruangan, dan lainnya yang sekiranya para siswa belum pernah tahu atau kurang mengerti apakah yang biasa mereka pahami itu kata baku atau tidak baku. Setelah dimunculkan slide yang berisikan gambar, akan ada slide berisi jawaban dari kata baku berdasarkan nama gambar yang ditampilkan. Sistemnya, para siswa menebak terlebih dahulu slide yang berisikan gambar. Setelah semua siswa menebak, slide akan bergeser ke slide yang berisi jawabannya. Tak hanya itu, terdapat juga slide yang berisi 2 kata (baku dan tidak baku) yang kemudian para siswa harus memilih mana kata yang benar (kata baku). Disamping itu, pada powerpoint interaktif ini memberikan penerapan contoh kalimatnya agar semakin mudah dimengerti dan diingat. Di akhir pembelajaran powerpoint interaktif, terdapat kuis untuk menilai seberapa jauh pemahaman siswa setelah diterapkan sistem ini.
Pada sistem powerpoint interaktif, peran guru sangatlah diperlukan. Mulai dari pencarian kata-kata, gambar, dan konsep kuis dilakukan oleh guru. Materi tersebut harus dikemas semenarik mungkin agar dapat mengambil perhatian para siswa, baik itu dari pemilihan gambar, variasi warna, dan animasi pada setiap perpindahan slide nya. Dengan penyajian yang menarik, media visual dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran (Amanda, 2024). Sistem pelaksanaan kuis harus dirancang dengan menyenangkan sehingga para siswa dapat berperan aktif dan semangat dalam mengerjakan kuis tersebut. Tak sampai situ saja, guru juga berperan dalam mengoperasikan powerpoint interaktif pada saat pembelajaran dimulai. Selain mengoperasikan powerpoint, guru perlu memandu para siswa mengikuti alur powerpoint interaktif. Kemudian guru mengarahkan para siswa untuk memahami kosakata baku agar mereka tidak hanya menikmati keseruannya saja, melainkan juga belajar mengingat dan memahami kosakata baku serta cara penerapannya dalam bentuk kalimat.
Penerapan powerpoint interaktif ini mampu meningkatkan respon dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran kosakata Bahasa Indonesia. Penampilan powerpoint yang dirancang variatif dengan perpaduan warna, animasi, dan kuis yang tidak membosankan membuat siswa lebih termotivasi untuk terlibat aktif selama kegiatan belajar. Hal tersebut menciptakan suasana kelas yang lebih hidup, di mana siswa tidak hanya menjadi pendengar saja, tetapi berperan langsung dalam menjawab pertanyaan, mengamati gambar, dan mengikuti alur materi. Kondisi ini berdampak pada meningkatnya fokus siswa karena perhatian mereka lebih mudah diarahkan pada tampilan powerpoint yang menarik. Dengan demikian, penggunaan media pembelajaran interaktif huhu tidak hanya meningkatkan motivasi, tetapi juga mengoptimalkan keaktifan dan kemampuan mengingat siswa secara bersamaan.
Media Pembelajaran Interaktif
Media pembelajaran merupakan sarana fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran. Media pembelajaran interaktif berperan penting dalam memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan, meningkatkan motivasi belajar, memperkuat ingatan, dan memperkaya pengalaman belajar siswa ( Sudjana dan Rivai, 2011)
Dalam proses ini, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima informasi, tetapi juga dapat memberikan respon, memilih jawaban, mengontrol alur pembelajaran, serta memperoleh umpan balik secara langsung. Media pembelajaran interaktif dapat berupa presentasi digital seperti PowerPoint interaktif, video animasi, simulasi, e-learning, aplikasi, maupun game edukasi seperti Wordwall yang dirancang untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman peserta didik.
Dalam pengembangannya, media pembelajaran interaktif perlu mengikuti beberapa prinsip agar efektif digunakan. Prinsip utama adalah interaktivitas, yaitu tersedianya kesempatan bagi siswa untuk merespon dan berpartisipasi langsung sehingga pembelajaran terasa lebih aktif. Selain itu, konten yang disajikan harus terintegrasi dengan baik antara teks, gambar, suara, video, dan animasi sehingga mampu mendukung tujuan pembelajaran secara optimal. Informasi yang disajikan juga perlu disusun secara efisien dengan memperhatikan beban kognitif siswa, sehingga materi tidak terlalu padat dan tetap mudah dipahami. Media interaktif juga harus memberikan umpan balik langsung atas tindakan siswa, seperti penilaian benar atau salah serta penjelasan tambahan. Kemudahan penggunaan menjadi prinsip lain yang penting, karena media harus dapat digunakan dengan navigasi yang jelas dan sederhana agar tidak membingungkan siswa.
Media pembelajaran interaktif yang efektif memiliki beberapa karakteristik utama, yakni mampu mendorong partisipasi aktif siswa melalui aktivitas seperti menjawab pertanyaan, memilih alur belajar, atau menyelesaikan tantangan. Media ini juga menciptakan pembelajaran bermakna karena mendorong proses berpikir, meningkatkan pemahaman, dan mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. Selain itu, media interaktif biasanya menawarkan pengalaman multisensori melalui visual, audio, dan gerakan sehingga lebih menarik dan mudah dipahami. Media yang baik juga adaptif untuk berbagai gaya belajar, mudah diakses kapan saja, serta mampu memotivasi siswa melalui fitur seperti poin dan elemen gamifikasi. Dengan karakteristik tersebut, media interaktif menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan kemandirian belajar siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui media PowerPoint interaktif dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia pada siswa SD secara efektif. Dukungan dari guru yang berperan sebagai pencipta dan pemandu pembelajaran dinilai sangat signifikan terhadap output pembelajaran, yakni terjadi peningkatan pemahaman dan penguasaan kosakata bagi siswa dan siswi. Sebagai tindak lanjut dari kesimpulan yang telah disampaikan, terdapat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan, di antaranya guru disarankan dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan PowerPoint interaktif dan pihak sekolah mendukung penyediaan sarana dalam kelas (meliputi komputer, LCD, proyektor, dan sebagainya).
Ditulis oleh : Haniifah Rahmadani, Alfiah Nur Laili, Ghina Aqilah
Sumber Referensi
Alexander, F. (2013). Understanding Vocabulary. Ditinjau 24 Agustus 2025 dari www.teacher.scolastic.com
Allen, K. Eilee dan Lynn R. Marotz. Profil Perkembangan Anak: PraKelahiran Hingga Usia 12 Tahun. Jakarta: Indeks. 2010
Amanda, D. R. (2024). Analisis penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Media Visual Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Budaya, 185-199.
Anjarwati, E. (2016). Pengaruh Penguasaan Kosakata terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa SD Gugus Dewi Kunthi Kota Semarang. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Mardison, S. (2017). Perkembangan bahasa anak usia sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI). Tarbiyah Al-Awlad: Jurnal Kependidikan Islam Tingkat Dasar, 7(2).
Mayer, R. E. (2009). Multimedia Learning (2nd ed.). New York: Cambridge University Press.
Nurgiyantoro, B. (2014). Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Subramani, P. C. N., & Iyappan, V. (2018). Recent Trend of Teaching Methods in Education” Organised by Sri Sai Bharath College of Education Dindigul-624710. India Journal of Applied and Advanced Research, 3, 20–22. https://doi.org/10.21839/jaar.2018.v3S1.161
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































