Bandar Lampung, 6 Juni 2025 — Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung (FP UNILA) kembali mencatatkan prestasi di tingkat nasional. Tim dari lintas program studi berhasil meraih pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Tiga tim lolos pada skema PKM Kewirausahaan (PKM-K), dan satu tim pada skema PKM Riset Eksakta (PKM-RE).
Seluruh ide yang diusung oleh tim tersebut merujuk pada PKM Tematik 2025, yang mencakup sepuluh tema prioritas nasional. Tema tersebut mulai dari kemandirian pangan, kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan, mitigasi bencana, pendidikan dan teknologi, hingga penguatan UMKM dan ekonomi kreatif. Keseluruhan proposal menunjukkan kedalaman kajian ilmiah sekaligus kepekaan sosial, dan kini tengah dijalankan sebagai upaya mewujudkan solusi nyata. Target akhir dari perjalanan ini adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang tahun ini akan diselenggarakan Oktober mendatang di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Inovasi Cemilan Tinggi Serat
Di ranah pangan fungsional, satu tim PKM Kewirausahaan mengembangkan produk camilan sehat dengan merk Nori-KUPIBAM, yakni nori inovatif yang dibuat dari kulit pisang dan bayam, diperkaya dengan kandungan serat pangan tinggi. Produk ini dirancang sebagai camilan preventif gangguan pencernaan, sekaligus mengusung semangat pengolahan limbah menjadi pangan bernilai tambah, sejalan dengan tema kesehatan dan gizi masyarakat.
“Kami ingin berkontribusi terhadap isu kesehatan masyarakat dengan pendekatan preventif. Serat pangan banyak diabaikan, padahal vital untuk pencernaan. Maka kami rancang camilan sehat dari bahan lokal yang sering dianggap limbah, yaitu kulit pisang,” jelas Imam Yahya (Peternakan 2023), ketua tim.
Tim ini juga terdiri atas Destryana Sitompul (Peternakan 2023), Fitria Agustina dan Ani Herawati (Pendidikan Geografi 2023), serta Dwi Jayanti (Pendidikan Fisika 2024), dengan bimbingan dari Silaturahmi Widaputri, S.TP., M.TP.
“Tim ini menunjukkan potensi besar lintas ilmu. Mereka mampu menghadirkan solusi pangan inovatif dan aplikatif berbasis sains, yang sekaligus menyentuh kebutuhan pasar,” ujar Silaturahmi.
Manfaatkan Limbah dan Nanoteknologi untuk Petani Kakao
Tim PKM Kewirausahaan lainnya mengusung Broconic, yaitu sebuah bioproduk ramah lingkungan berbasis fermentasi limbah air kelapa tua dan nanopartikel ekstrak batang brotowali, sebagai solusi pengendalian hama mealybug pada tanaman kakao. Inovasi ini menjawab kebutuhan petani terhadap alternatif pestisida alami yang efektif dan aman.
“Setelah kami kaji secara mendalam, ada potensi lokal seperti air kelapa tua dan brotowali yang bisa dimanfaatkan secara inovatif. Inilah dasar kami memilih topik ini untuk memberi solusi dari masalah petani,” ujar Pandu Lintang Nugroho (THP 2023), ketua tim.
Bersama Rio Saputra, Angela Merici Pusparani, Defina Chaterina (THP 2023), dan Ratna Puspita Dewi (TIP 2024), tim ini dibimbing oleh Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si., dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian.
Platform Penulisan Digital untuk Peningkatan Integritas Akademik
Dari bidang teknologi pendidikan, hadir inovasi digital berupa Protextify, yaitu platform berbasis cloud dan text analytics untuk mendeteksi serta mencegah plagiarisme, sekaligus membimbing struktur penulisan akademik mahasiswa.
“Kami prihatin dengan budaya di kalangan mahasiswa yaitu copy paste maupun penggunaan artificial intelligence (AI) tanpa tanggung jawab dan tanpa memahami esensi. Kami ingin mahasiswa punya alat bantu yang edukatif dan membentuk karakter ilmiah sejak dini,” ungkap Lukman Hakim (THP 2023), ketua tim.
Ia bekerja sama dengan Arsyita Alifia (THP 2023), Kerina Bakarudin (Ilmu Komputer 2022), Arya Setia Pratama, dan Habib Pandya (Teknik Informatika 2022), dengan bimbingan dari Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si.
Riset Bahan Bangunan dari Hasil Laut Potensial untuk Mitigasi Bencana
Dalam bidang sains terapan, satu tim riset mengangkat topik pemanfaatan nanopartikel CaCO₃ dari teritip (Balanus sp.) dan biosilika dari plankton laut Bacillariophyceae sebagai bahan campuran beton tahan gempa. Riset ini berada dalam tema mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa teritip, spesies laut yang jarang dimanfaatkan dan merupakan musuh bagi kapal pun punya nilai teknologi tinggi. Indonesia merupakan negara rawan gempa dan menjadi perbincangan hangat setelah isu megathrust mencuat. Untuk berkontribusi pada mitigasi bencana, kami ingin mengungkap potensi teritip menjadi inovasi material tahan bencana,” jelas Resti Sabilla (THP 2022), ketua tim.
Bersama Annisa Yasmine Aulia, Affandi Prayoga (THP 2022), Afrido Rahmanda, dan Zaky Adrian (Teknik Sipil 2023), tim ini juga dibimbing oleh Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si.
Komitmen Penuh Menuju PIMNAS
Saat ini, keempat tim tengah menjalankan program dengan totalitas, kedisiplinan, dan integritas tinggi. Proses pelaksanaan akan menjadi kunci penilaian menuju PIMNAS, ajang ilmiah tertinggi bagi mahasiswa Indonesia.
“Pendanaan yang didapat adalah gerbang awal. Tantangan sesungguhnya adalah menjadikan ide mereka benar-benar hidup, berdampak, dan berkelanjutan. Saya percaya, mereka mampu memberikan yang terbaik dan tampil maksimal hingga PIMNAS,” tegas Esa Ghanim Fadhallah.
Capaian ini menegaskan peran strategis Fakultas Pertanian UNILA sebagai pusat inovasi mahasiswa yang berorientasi solusi, lintas disiplin, dan berpihak pada isu-isu strategis nasional.