YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta kembali menjadi magnet pergerakan publik ketika ribuan warga memadati kawasan Malioboro hingga Monumen Serangan Umum 1 Maret dalam rangkaian Road to Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, yang berlangsung pada 6–9 Desember 2025. Mengusung tema “Satukan Aksi, Basmi Korupsi,” gelaran ini menghadirkan paduan seni, edukasi, dan aksi publik yang menegaskan bahwa pemberantasan korupsi adalah upaya kolektif, bukan hanya kerja institusi.
Berbagai kegiatan publik digelar di sepanjang acara, mulai dari Nada Wicara bertema kesederhanaan dan integritas, Karnaval Seni dan Budaya, Bazar UMKM, Bazar Layanan Publik, Integrity Expo, hingga penampilan spesial dari band Letto, Shaggydog, dan Ndarboy Genk. Pada Minggu (7/11), ribuan peserta juga ikut dalam HAKORDIA Run dan mengikuti berbagai dialog serta permainan edukatif bertema antikorupsi.

Momentum Hening untuk Sumatra
Sebelum pentas utama dimulai, suasana berubah hening. Para pimpinan KPK, seniman, dan masyarakat berdiri bersama, menundukkan kepala mendoakan warga Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah tertimpa bencana. Di tengah riuh kegiatan, momen tersebut menjadi pengingat bahwa Hakordia tidak sekadar perayaan, melainkan ruang solidaritas, empati, dan penguatan nilai kejujuran.
Panggung Budaya Dua Hari di Titik Nol
Selama 6–7 Desember, Titik Nol Yogyakarta disulap menjadi panggung terbuka bagi beragam ekspresi budaya. Pertunjukan dibuka oleh sendratari Amurbo Cahyaningrat dari Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta, yang membawa kisah tentang negara yang kehilangan cahaya akibat ketamakan, sebelum kembali menemukan terang melalui kejujuran.
Dagelan Mataraman “Ubet Kesrimpet” tampil dengan satire khas Sleman, sementara Bidadari Band dan komunitas Hip Hop Jumat Gombrong menghadirkan energi urban yang dekat dengan keseharian warga. Kelompok sandiwara Sedhut Senut turut memperkuat dinamika panggung dengan kisah-kisah moral yang menggugah.
Karnaval Budaya yang Menyatukan Komunitas
Karnaval Budaya dari Gedung DPRD DI Yogyakarta menuju Titik Nol menjadi salah satu momen paling ikonik. Berbagai komunitas—dari Sanggar Seni Kinanti Sekar, ABDW Art Project, komunitas jathilan Bantul, hingga Komunitas Becak dan Mobil Listrik—berparade menampilkan keberagaman wajah budaya Yogyakarta. Barisan Bregodo Suryatmaja, Bregodo Segoro Amarto, hingga Drumband Gita Dirgantara AAU menghadirkan nuansa historis yang semakin memperkuat identitas kota budaya ini.
Simbol Perlawanan: Penyerahan Sapu Emas
Sore hari menjadi puncak simbolik acara melalui Prosesi Penyerahan Sapu Emas. Tarian Sigrak Reresikan membuka prosesi, menghadirkan simbol pembersihan dan penyelarasan hidup. Usai tarian, Sapu Emas diserahkan kepada Ketua KPK, Setyo Budiyanto, didampingi pimpinan KPK lainnya serta Sekda DI Yogyakarta Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Sapu Emas menjadi lambang kehendak kolektif untuk membersihkan praktik korupsi—dimulai dari nilai sederhana seperti kejujuran, tanggung jawab, dan keberanian.
Dalam pesannya, Ibnu Basuki Widodo menegaskan pentingnya tidak pernah lengah dalam memerangi korupsi.
“Sekali berhenti melawan korupsi, kita mati. Sekali lengah melawan korupsi, kita kalah. Satukan aksi, berantas korupsi,” tegasnya di depan ribuan warga.
Refleksi Integritas di Panggung Malam
Menjelang malam, panggung kembali hidup melalui teaterikal dari DIPTADHARMAKSHETRA KPK yang membawakan pesan moral tentang integritas. Penayangan film “Hanya Printer,” finalis Anti-Corruption Film Festival 2024, menggugah pemikiran bahwa kejujuran tidak selalu lahir dari hal besar—tapi dari keputusan kecil sehari-hari.
Nada Wicara yang dipandu Chrystelina GS mempertemukan sejumlah tokoh, termasuk vokalis Letto, Noe, yang berbagi refleksi tentang kesederhanaan sebagai fondasi integritas. Penampilan musik Letto menjadi penutup hangat, mengajak warga menjaga kejujuran sebagai denyut kehidupan bersama.
Menuju Puncak Hakordia 2025
Rangkaian Road to Hakordia ini merupakan perjalanan menuju puncak peringatan pada 9 Desember 2025 di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Danurejan, Yogyakarta. Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir memberikan arahan strategis untuk memperkuat upaya pemberantasan korupsi agar menjadi lebih efektif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat.
Acara puncak akan dihadiri menteri, pimpinan lembaga negara, BUMN, hingga mitra strategis, dan dapat disaksikan langsung oleh masyarakat.
Di tengah duka yang tengah dirasakan sebagian saudara di Sumatra, Hakordia 2025 di Yogyakarta menjadi pengingat bahwa integritas dan empati harus berjalan berdampingan. Seni bukan hanya hiburan, tetapi ruang perlawanan, perenungan, dan harapan untuk Indonesia yang lebih bersih dan berintegritas. (Yusuf)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”





































































