Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU), Kelompok 06 Tanpa Kemiskinan proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) menggelar penyuluhan mengenai pengentasan kemiskinan serta edukasi pengelolaan keuangan secara sederhana di UPT SMPN 10 Medan, Sabtu(1/11/2025). Kegiatan dilangsungkan guna memotivasi generasi muda agar dapat mengentaskan kemiskinan. Kegiatan berlangsung lancar dan disambut dengan baik oleh pihak sekolah dan para siswa-siswi.
Kelompok Proyek 06 Tanpa Kemiskinan terdiri dari 20 mahasiswa-mahasiswi dari berbagai fakultas dan program studi di USU. Mengangkat tema “Generasi Muda Peduli Ekonomi: Edukasi dan Aksi Kreatif Menuju Indonesia Tanpa Kemiskinan,” kegiatan ini bertujuan membangun pemahaman siswa mengenai penyebab kemiskinan, siklus kemiskinan, serta cara sederhana untuk mengelola uang saku secara bijak.
Ketua Kelompok 6, Mikel Dicahya Ginting, menyampaikan bahwa penyuluhan ini dirancang agar anak-anak SMP dapat memahami kemiskinan bukan hanya sebagai masalah ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.“Kami ingin mereka sadar bahwa kemiskinan itu bisa diputus dari sekarang. Mulai dari hal sederhana seperti mengelola uang jajan, belajar berwirausaha kecil, sampai menumbuhkan karakter tangguh dan kreatif,” ujar Mikel dalam sesi pembukaan.
Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk memetakan pemahaman awal siswa mengenai kemiskinan, dilanjutkan pemaparan materi seputar konsep kemiskinan, faktor penyebab, siklus kemiskinan, serta pentingnya literasi keuangan sejak usia muda.
Untuk meningkatkan antusiasme, tim juga mengadakan games “Menara Plastik”, di mana setiap kelompok siswa berlomba menyusun gelas plastik menjadi menara tertinggi dalam waktu tertentu. Melalui permainan ini, siswa diajak memahami pentingnya kerja sama, strategi, dan peran kolaborasi dalam mengentaskan kemiskinan.
Mahasiswa USU turut memberikan materi tentang peluang bisnis sederhana yang dapat dilakukan pelajar, termasuk cara menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual. Edukasi ini dirancang agar siswa dapat melihat bahwa kreativitas dan keterampilan dapat menjadi pintu keluar dari kemiskinan.
Pada sesi Aksi Kreatif, siswa diajak membuat gelang dari manik-manik, sebuah produk sederhana yang dapat dijadikan ide bisnis kecil-kecilan. Mahasiswa mendampingi langsung proses pembuatan gelang hingga selesai. Setiap siswa diperbolehkan membawa pulang karya mereka sebagai bentuk motivasi dan bukti bahwa kemampuan kecil dapat menghasilkan manfaat ekonomi
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan tersebut karena literasi keuangan masih tergolong rendah di kalangan pelajar. Para siswa pun terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan, mulai dari diskusi, games, hingga praktek membuat produk.
Beberapa siswa mengaku baru pertama kali diajarkan cara menghitung modal dan keuntungan.“Ternyata jualan itu nggak sulit ya, Kak. Asal tahu cara hitung modal, bisa untung,” ujar salah satu siswa setelah sesi perhitungan biaya produksi.
Mahasiswa juga menanamkan nilai karakter BINTANG (Bertaqwa, Inovatif, Integritas, Tangguh, Arif) sebagai fondasi penting dalam mengentaskan kemiskinan. Nilai-nilai tersebut diharapkan membentuk generasi muda yang bukan hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter kuat dalam menghadapi tantangan sosial dan ekonomi.
Kegiatan ditutup dengan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa. Hasil awal menunjukkan adanya peningkatan signifikan tentang pemahaman kemiskinan, literasi keuangan, serta kesadaran bahwa mereka juga bisa menjadi agent of change di lingkungan masing-masing.Melalui kegiatan ini, mahasiswa USU berharap semakin banyak pelajar yang sadar pentingnya pengelolaan keuangan dan peran mereka sebagai generasi muda dalam upaya mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

































































