Bantul (MAN 2 Bantul) – Sebagai orang tua dari salah satu siswa kelas 12 di MAN 2 Bantul, saya menyaksikan langsung bagaimana program GOSIP mengubah cara berpikir anak saya. Anak yang dulu pemalu dan pasif, kini penuh semangat menciptakan solusi dan berani berbicara di depan umum.
Program GOSIP (One Student One Impact Product) ini bukan sekadar ajang pamer produk. Dari kacamata orang tua, ini adalah sistem pendidikan yang memanusiakan anak, memberi ruang untuk mencoba, gagal, bangkit, dan tumbuh.
Baca Juga
Anak saya membuat produk kue yang enak. Dia menjualnya melalui online dan dititipkan ke warung warung dekat rumah. Awalnya saya pikir ini hanya tugas biasa. Tapi lama-lama saya lihat dia jadi sangat bertanggung jawab, bahkan saya melihat anak saya menikmati aktifitas usahanya tersebut, dan mendapatkan keuntungan yang ditabung sedikit demi sedikit.
Saat saya tahu program ini membawa MAN 2 Bantul menembus 40 besar nasional KIPP, saya langsung paham: program ini memang beda. Bukan karena anak saya ikut, tapi karena saya melihat langsung bagaimana ini membentuk karakter, bukan hanya kompetensi.
Kepala MAN 2 Bantul, Ibu Nur Hasanah Rahmawati, juga rajin berkomunikasi dengan kami para wali murid. Beliau sering bilang:
“Kami tidak hanya mendidik anak-anak agar lulus. Kami mendidik mereka agar siap menjadi orang dewasa yang bermanfaat.”
Sebagai orang tua, saya mendukung penuh program GOSIP. Saya berharap program ini tidak berhenti hanya karena sudah menang lomba, tapi terus dijalankan agar makin banyak anak seperti putri saya yang tak hanya punya prestasi, tapi juga punya empati. (NHR)
