Siaran Berita, Yogyakarta, 16 Oktober 2025 — Program Doktoral Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali menggelar Webinar Nasional 2025 bertajuk “Integrasi Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Bermakna di PAUD.” Kegiatan ilmiah tahunan ini bertujuan memperkuat pemahaman pendidik, mahasiswa, dan praktisi pendidikan mengenai pentingnya pelestarian nilai-nilai budaya lokal dalam proses pembelajaran anak usia dini di tengah derasnya arus globalisasi dan modernisasi pendidikan.
Diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting, webinar ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidang pendidikan budaya dan PAUD, yakni Dr. Joko Pamungkas, M.Pd, dan Ismatul Khasanah, M.Pd, dengan Suliani, M.Pd bertindak sebagai moderator. Kegiatan diinisiasi oleh kelas B Program Doktoral PAUD UNY dan terbuka untuk umum. Ratusan peserta dari berbagai provinsi di Indonesia berpartisipasi aktif, terdiri atas dosen, guru PAUD, mahasiswa, dan pemerhati pendidikan anak. Selain memperoleh e-sertifikat dan materi webinar, peserta juga mendapatkan kesempatan berdiskusi langsung dengan para ahli, menjadikan kegiatan ini ruang interaktif yang kaya akan gagasan dan inspirasi pembelajaran berbasis budaya.

Dalam paparannya, Dr. Joko Pamungkas, M.Pd membawakan materi berjudul “Budaya itu Warisan, Bukan Pajangan.” Ia menyoroti pentingnya pendidikan berbasis budaya sebagai sarana pembentukan karakter anak sejak usia dini.
Menurutnya, salah satu tantangan besar dunia PAUD saat ini adalah menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya lokal di tengah derasnya pengaruh global yang sering kali menggeser nilai-nilai luhur bangsa. “Budaya bukan sekadar simbol atau pajangan yang kita lihat di museum. Ia adalah napas kehidupan yang membentuk identitas dan karakter generasi muda,” tegas Dr. Joko dalam pemaparannya.
Ia menjelaskan, pembelajaran yang bermakna dapat lahir melalui integrasi pengalaman nyata anak dengan lingkungan budayanya. Dengan memadukan teori Vygotsky, Ausubel, dan Geertz, pendekatan ini menempatkan anak sebagai subjek aktif yang belajar dari konteks sosial dan budaya di sekitarnya.
Sementara itu, Ismatul Khasanah, M.Pd menekankan pentingnya peran guru dalam mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam kurikulum PAUD. Menurutnya, guru memiliki tanggung jawab moral untuk menghidupkan kembali tradisi dan budaya daerah melalui kegiatan pembelajaran sehari-hari, seperti permainan tradisional, tembang dolanan, gamelan, hingga penggunaan bahasa daerah.
“Anak-anak perlu dikenalkan dengan budaya sendiri, karena dari situlah tumbuh identitas dan karakter bangsa,” ujarnya. Ia juga menyoroti bahwa literasi budaya harus dimulai sejak usia dini agar anak mampu memahami makna nilai-nilai sosial, gotong royong, dan penghargaan terhadap perbedaan yang terkandung dalam budaya Nusantara.
Selain pemaparan materi utama, kegiatan ini juga menampilkan hasil riset dan praktik pendidikan berbasis budaya dari para mahasiswa doktoral dan pendidik. Beberapa di antaranya menyoroti penerapan wayang bocah, penggunaan pakaian tradisional dalam pembelajaran tematik, serta pengajaran Bahasa Jawa sebagai media untuk memperkenalkan nilai-nilai moral dan filosofi lokal. Pendekatan-pendekatan tersebut dinilai relevan dengan upaya menciptakan pembelajaran bermakna yang kontekstual, yakni pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan sosial anak.

Webinar Nasional 2025 ini mempertegas komitmen Program Doktoral PAUD UNY untuk terus menjadi pionir dalam pengembangan pendidikan yang berakar pada budaya bangsa namun tetap adaptif terhadap perkembangan zaman. Melalui kegiatan akademik semacam ini, UNY berupaya memperluas wawasan pendidik agar lebih peka terhadap potensi lokal dan mampu mentransformasikan nilai-nilai tersebut menjadi sumber belajar yang inspiratif.
“Pendidikan anak usia dini bukan hanya mengenalkan angka dan huruf,” terang salah satu panitia, “tetapi juga menanamkan rasa cinta budaya, kepekaan sosial, dan penghargaan terhadap warisan leluhur sebagai dasar pembentukan karakter bangsa.
Dengan terselenggaranya Webinar Nasional 2025 ini, Program Doktoral PAUD UNY berharap mampu memperkuat gerakan pendidikan berbasis budaya di seluruh Indonesia. Kegiatan ini tidak sekadar forum akademik, tetapi juga wadah untuk meneguhkan kembali makna kearifan lokal dalam dunia pendidikan anak. Melalui integrasi budaya dalam pembelajaran, para pendidik diharapkan dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa, mencintai tanah air, dan siap menghadapi tantangan global dengan identitas yang utuh.
=================
Ditulis Oleh
1.Dr. Ika Budi Maryatun, M.Pd ( dosen pengampu mata kuliah )
Dan teman teman yg membantu terselenggaranya acara
2.wiwik pratiwi, M.Pd
3. Iwan kurniawan, M.Pd.
4. Nur Anisa, M.Pd
5. Nurkamelia Mukhtar AH, S.Pd.I.,M.Pd.
6.. Lili Mulyani, M.Pd.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 


























































 
 




