Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat di berbagai wilayah merasakan perubahan cuaca yang cukup ekstrem. Siang hari suhu terasa sangat panas hingga mencapai lebih dari 33 derajat Celsius, sedangkan menjelang sore hingga malam hari, hujan deras turun mendadak dan berlangsung cukup lama. Perubahan suhu yang cepat ini mulai dirasakan mengganggu aktivitas harian, terutama bagi para pekerja dan pelajar yang banyak beraktivitas di luar ruangan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena ini merupakan tanda masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, atau yang biasa dikenal dengan pancaroba. Pada masa ini, suhu tinggi di siang hari memicu pembentukan awan cumulonimbus yang menimbulkan hujan intens di sore hingga malam hari.
Kondisi cuaca yang tidak menentu ini juga berdampak pada kegiatan masyarakat. Banyak warga mengeluhkan sulit menyesuaikan diri dengan suhu yang berubah cepat. “Kalau siang panas banget, kadang sampai pusing. Tapi sore bisa tiba-tiba hujan deras, jadi harus siap bawa jas hujan terus,” ujar Fitri (22), seorang mahasiswa.
Hal senada juga diungkapkan Iza (20), mahasiswa lainnya. Ia mengaku aktivitas kuliah dan kegiatan luar ruangan jadi terganggu karena perubahan cuaca ini. “Beberapa kali kehujanan di jalan, padahal siangnya panas banget. Sekarang jadi sering ngerasa capek dan ngantuk karena cuacanya gak stabil,” katanya saat ditemui di kampus.
Selain itu, hujan deras yang datang mendadak juga menyebabkan genangan di beberapa titik, terutama di daerah rendah dan saluran air yang tersumbat. Banyak pengguna jalan mengeluhkan kemacetan dan jalan licin akibat air yang menggenang. Sebagian warga juga terpaksa menunda aktivitas sore karena khawatir terjebak hujan deras di perjalanan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi angin kencang, genangan air, serta petir yang sering menyertai hujan sore hari. Warga juga disarankan menjaga kondisi tubuh dengan cukup istirahat dan membawa perlengkapan pelindung seperti payung atau jas hujan.
Selain berdampak pada kesehatan dan kenyamanan, perubahan cuaca ini juga mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan. BMKG menegaskan pentingnya menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan agar air hujan dapat mengalir dengan lancar.
“Perubahan cuaca seperti ini merupakan hal yang umum di masa pancaroba, namun dampaknya bisa dikurangi jika masyarakat lebih siap dan menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Ahmad Fathoni.
Perubahan cuaca yang tidak menentu ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal bulan depan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menyesuaikan aktivitas dengan kondisi cuaca yang terus berubah.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 

























































 
 




