Salah satu tragedi yang terjadi beberapa waktu silam tepatnya pada tanggal 10 November 2025 di mana terdapat seorang oknum guru honorer yang membanting kotak nasi di hadapan para muridnya dan guru-guru lain, Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang tersebar luas di internet. Nasi kotak yang di banting tak lain dan tak bukan merupakan hadiah dari kejaksaan negeri Bangkinag yang sedang melakukan sosialisasi mengenai pencegahan bullying di SDN 021 Kampar, Riau.
Sayangnya, aksi tersebut dilakukan oleh sang guru karena sang guru merasa emosi karena adanya perbedaan pendapat mengenai cara pembagian nasi kotak, sang oknum guru honorer menjelaskan jika nasi kotak disebarkan di dalam kelas agar secara tertib, namun pihak-pihak guru lain menginginkan agar nasi kotak disebarkan dengan segera. Hal tersebut memicu emosi sang guru sehingga terjadilah tragedi pembantingan nasi kotak di hadapan guru-guru dan murid-murid lain.
Emosi yang dialami seharunya bisa diantisipasi guna menghindari tragedi yang tidak seharusnya, karena pembantingan nasi kotak merupakan hal yang sangat tidak perlu untuk dilakukan. Perbedaan pendapat merupakan hal yang umum terjadi dalam kehidupan bersosial, hanya saja setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan kekecewaan tersebut terutama di hadapan khalayak ramai.
Berdasarkan hal tersebut, melalui kacamata sosiologi tentunya hal ini termasuk ke dalam faktor yang memicu konflik sosial. Dalam perspektif Sosiologi, Konflik merupakan hal yang selalu melekat dalam kehidupan manusia, setiap elemen dalam kehidupan manusia pasti memberikan sedikit kontribusi pemicu konflik sosial. Hal ini dapat diatasi dengan bagaimana setiap individunya dapat menghadapi setiap permasalahannya. Berdasarkan contoh fenomena yang telah terjadi, hal tersebut dapat memicu adanya pandangan dan stigma yang buruk terhadap sikap yang dilakukan oknum guru tersebut.
Hal ini memicu adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para orang tua menanggapi tragedi yang terjadi pada tanggal 10 November silam, aksi tersebut juga berakhir pada pemecatan terhadap guru yang bersangkutan. Kita tidak pernah mengetahui bagaimana kondisi emosional seseorang dalam menghadapi adanya tekanan dan pertentangan, namun kita juga perlu membatasi sikap dengan memegang kontrol penuh atas emosi dan tindakan, karena dalam lingkungan sosial segala hal yang terjadi tidak hanya melibatkan diri kita sendiri, melainkan juga orang-orang di sekitar.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”




































































