Bantul (MTs Negeri 6 Bantul) — Suasana semangat tampak mewarnai kegiatan Bimbingan Teknis Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diikuti para guru MTs Negeri 6 Bantul. Dalam kegiatan hari ketiga yang berlangsung di SMPN 2 Pleret Jumat (31/10/2025) tersebut, para guru aktif berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai langkah-langkah menciptakan lingkungan sekolah yang tanggap terhadap potensi bencana. Melalui sesi diskusi kelompok, peserta saling bertukar ide tentang penyusunan rencana SOP, jalur evakuasi, hingga strategi pembelajaran berbasis kesiapsiagaan bencana. Beberapa guru bahkan memaparkan pengalaman pribadi dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan sekolah.
Kepala MTs Negeri 6 Bantul, Sugiyono, mengapresiasi semangat para guru dalam mengikuti bimtek ini. “Antusiasme guru dalam berdiskusi menunjukkan komitmen kuat madrasah untuk mewujudkan sekolah yang aman dan tanggap bencana,” ujar Sugiyono.
Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan dari bimtek SPAB ini, para guru diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menanamkan budaya sadar bencana kepada peserta didik, serta menjadikan madrasah sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah. (glh/put)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 













































 
 












 
 




