31 Oktober 2025 – Bengkulu — Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu terus memperkuat komitmennya dalam mencegah angka residivisme melalui pendekatan pembinaan kerohanian. Jumat (31/10), sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) nasrani mengikuti kegiatan pembinaan spiritual yang dipandu penyuluh agama Kristen dari Kantor Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Yohanes dan rekan. Program ini digelar sebagai bagian dari strategi pemasyarakatan yang menitikberatkan pada pembinaan karakter dan moral, bukan semata menjalani hukuman.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, menegaskan bahwa pembinaan kerohanian merupakan salah satu pilar utama dalam upaya menekan angka residivis. Menurutnya, pembinaan berbasis spiritual bukan sekadar kegiatan keagamaan, tetapi proses pembentukan kesadaran, penyesalan, dan tekad untuk memperbaiki diri. Rutan Bengkulu sendiri menurut Yulian telah sejak lama bersinergi dengan Kemenag Provinsi untuk menghadirkan giat pembinaan bagi seluruh agama yang dianut oleh Warga Binaan.
“Rutan Bengkulu berkomitmen penuh menjadikan pembinaan rohani sebagai kekuatan utama dalam membentuk karakter warga binaan. Kami percaya bahwa perubahan sejati berawal dari hati dan nilai moral yang kuat. Dengan pendekatan spiritual, kami ingin memastikan mereka keluar sebagai pribadi yang lebih baik, bukan kembali terjerumus dalam tindak pidana,” tegas Yulian Fernando.
Ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan residivisme tidak cukup hanya dengan pengawasan dan penegakan aturan. Dibutuhkan sentuhan kemanusiaan, pendampingan moral, serta pembinaan iman yang membangun kesadaran diri warga binaan bahwa mereka masih memiliki masa depan dan kesempatan memperbaiki kehidupan. Dengan penguatan spiritual, diharapkan warga binaan mampu menata kembali hidup, menjaga komitmen perubahan, dan menjauhkan diri dari lingkungan serta perilaku berisiko setelah kembali ke masyarakat.
“Pembinaan agama menjadi benteng moral sekaligus bekal mental bagi mereka. Kami ingin memastikan ketika kembali ke masyarakat, mereka tidak hanya bebas secara fisik, tetapi juga merdeka dari belenggu pola pikir negatif dan kebiasaan keliru,” tambahnya.
Melalui program pembinaan rutin dan kolaborasi dengan Kementerian Agama serta lembaga keagamaan lainnya, Rutan Bengkulu optimistis mampu mencetak warga binaan yang berkarakter, berdaya guna, dan siap menjalani kehidupan sosial dengan penuh tanggung jawab. Fokus utama bukan hanya mengurangi angka pengulangan tindak kejahatan, tetapi membangun generasi mantan warga binaan yang mampu menjadi pribadi berintegritas dan kembali diterima oleh keluarga serta masyarakat.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 


























































 
 




