Hujan rintik yang mengguyur kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, pada Kamis malam pukul 22.30, tidak menyurutkan langkah para pengendara yang masih melintasi jalan menuju Kelapa Dua. Di balik sorotan lampu jalan dan jalanan yang basah, tersimpan kisah keteguhan dan aktivitas kota yang tak pernah benar-benar tidur.
Malam itu, udara terasa lembap, dan aroma tanah basah tercium di sepanjang jalan Srengseng Sawah. Hujan baru saja reda, menyisakan genangan kecil di tepi jalan. Di tengah suasana sepi, seorang pengendara motor melintas dengan jas hujan biru terang. Sorot lampu belakangnya memantul di aspal yang mengilap, menciptakan pemandangan dramatis di bawah temaram lampu jalan.
Kawasan ini memang dikenal ramai di siang hari, tetapi pada malam hari berubah menjadi jalur lengang yang sunyi. Hanya sesekali kendaraan melintas, menembus gelap menuju arah Kelapa Dua atau sebaliknya. Meski begitu, denyut kehidupan tetap terasa—suara mesin kendaraan, percikan air dari ban, dan langkah-langkah pejalan kaki yang sesekali lewat membawa suasana khas malam di Jakarta Selatan.
Bagi sebagian orang, waktu seperti ini adalah saat beristirahat. Namun bagi para pekerja malam, ojek daring, dan pedagang kecil, malam justru menjadi ladang penghidupan. “Kalau hujan begini, order tetap jalan. Kadang malah lebih ramai karena banyak yang malas keluar,” ujar seorang pengemudi ojek daring yang ditemui di sekitar lokasi. Ia mengaku sudah terbiasa dengan kondisi jalan basah dan cuaca tak menentu.
Lampu jalan yang redup menambah kesan sendu, namun justru menghadirkan keindahan tersendiri. Dedaunan basah di pinggir jalan memantulkan cahaya, seolah berkilau dalam kegelapan. Di kejauhan, mural besar bertuliskan “Sukses Jakarta Untuk Semua” menjadi latar yang menarik, menggambarkan semangat optimisme di tengah hiruk pikuk kota.
Kehidupan malam di Srengseng Sawah adalah cerminan Jakarta yang dinamis. Di balik kesunyian, ada kerja keras, ada perjalanan yang tak kenal waktu. Kota ini tak pernah benar-benar berhenti; selalu ada roda yang berputar, langkah yang melaju, dan cerita yang terus bergulir.
Ketika malam semakin larut, suara kendaraan makin jarang terdengar. Namun setiap kali satu motor melintas, cahaya merahnya menorehkan garis di atas aspal basah—seperti mengingatkan bahwa di tengah dinginnya malam, semangat manusia tetap menyala.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
 
 

























































 
 




