Indonesia, sebagai negara yang kaya akan alam dan budaya beragam, menunjukkan kekayaan lautnya melalui berbagai jenis makhluk bawah laut, terutama ubur-ubur. Lebih dari 200 spesies ubur-ubur yang tersebar di seluruh dunia, menunjukkan keanekaragaman yang signifikan. Hewan ini memiliki bentuk “payung” dengan berbagai ukuran dan tentakel yang beragam, beberapa bahkan bisa lebih dari 10 kaki (3m) (Aprillianie, 2021).
Filum Cnidaria yang dikenal dengan karang keras (hard coral) (Americus et al., 2020; Paruntu et al., 2022). Filum Cnidaria mempunyai organel-organel intraseluler dalam lapisan ektodermis, yaitu cnidae yang dapat melepaskan tangkai atau benang yang berduri, yang keluar dari tubuhnya jika ada suatu rangsangan atau gangguan dari lingkungan sekitar, seperti pesaing fauna karang atau predator lainnya. Cnidae mengandung sel penyengat yang disebut nematosista. Sel nematosista tersebar atau dimiliki oleh seluruh fauna dalam kelompok Filum Cnidaria (Bonello et al., 2017; Killi et al., 2020; Yue et al., 2020).
Sel nematosista yang terdapat pada tentakel atau filamen mesenterial fauna karang mengandung zat beracun ( toksin ) yang bermanfaat dalam menangkap plankton sebagai makanan, mempertahankan diri dari gangguan predator, dan untuk pelekatan tubuh pada substrat keras selama proses penyelesaian, yaitu dari planula yang masih bersifat planktonik menjadi polip muda yang sudah hidup pada substrat (Paruntu et al., 2022). Perbedaan tipe, komposisi dan ukuran sel nematosit pada setiap fase-fase perkembangan, mulai dari fase planulae, polip muda sampai polip dewasa dari karang Pocillopora damicornis.
Pantai Sari Ringgung yang terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung, merupakan salah satu kawasan pesisir dengan keanekaragaman hayati laut yang menarik untuk dijadikan contoh lokasi pengamatan hewan invertebrata laut. Dalam praktikum Zoologi Invertebrata, kelompok kami melakukan eksplorasi keanekaragaman dari filum Cnidaria , terutama kelas Scyphozoa atau ubur-ubur sejati, yang memiliki bentuk tubuh khas dan kemampuan adaptasi unik di perairan tropis.
Ubur-ubur termasuk hewan berongga ( Pacoelenterata ) yang memiliki tubuh lunak dan transparan, simetri radial, dan dilengkapi dengan sel penyengat yang disebut nematosista yang berfungsi sebagai alat perlindungan maupun menangkap mangsa. Hewan ini hidup bebas dalam bentuk medusa, dengan fase hidup yang mencakup larva planula, polip, ephyra, hingga medusa dewasa (Rahmah & Zakaria, 2017).
Pengambilan sampel dilakukan di zona intertidal hingga subtidal di sekitar Pantai Sari Ringgung, pada pagi hari saat kondisi air laut surut. Alat yang digunakan antara lain serokan halus, ember, botol sampel, sarung tangan lateks, serta kamera untuk dokumentasi visual. Pengamatan dilakukan dengan pendekatan observasi langsung terhadap spesies yang ditemukan di udara dan di sekitar pantai.
Setiap spesies yang ditemukan segera didokumentasikan untuk mencatat morfologi dan perilakunya. Spesies ubur-ubur kemudian diawetkan menggunakan alkohol 70% dan disimpan dalam botol plastik berlabel untuk keperluan analisis lebih lanjut di laboratorium.
Di lokasi pengamatan, kami berhasil menemukan beberapa individu ubur-ubur dari genus Aurelia . Tubuh ubur-ubur yang kami temui berbentuk seperti lonceng transparan, dengan empat gonad ungu yang membentuk pola simetris. Berdasarkan ciri morfologi tersebut dan referensi jurnal (Rahmah & Zakaria, 2017), spesies tersebut diduga kuat adalah Aurelia aurita , salah satu spesies ubur-ubur yang ditemukan umum di perairan Indonesia.
Selain itu, terdapat juga beberapa individu ubur-ubur muda ( fase ephyra ) yang berukuran kecil dan memiliki lengan-lengan berirama simetris. Temuan ini menunjukkan bahwa fase reproduksi ubur-ubur di lokasi ini masih aktif. Ubur-ubur memiliki sistem tubuh sederhana namun efisien. Tidak memiliki sistem sirkulasi atau ekskresi, namun memiliki sistem saraf difus dan otot-otot sederhana yang memungkinkan mereka bergerak secara ritmis. Struktur agar-agar yang disebut mesoglea mendukung bentuk tubuh mereka tanpa tulang atau rangka. Adaptasi penting lainnya adalah nematosista pada tentakel yang berfungsi untuk menyengat dan melumpuhkan mangsa kecil seperti plankton. Sistem pencernaan ubur-ubur bersifat gastrovaskular, di mana makanan dicerna dalam rongga tubuh dan mati secara langsung, seperti plankton. Sistem pencernaan ubur-ubur bersifat gastrovaskular, di mana makanan dicerna dalam rongga tubuh dan mati secara langsung.
Proses pengawetan dilakukan dengan mencelupkan ubur-ubur ke dalam larutan alkohol 70% secara perlahan untuk mencegah kerusakan jaringan. Spesimen yang sudah disimpan disimpan dalam wadah tertutup dan diberi label berisi informasi lokasi, tanggal, serta identifikasi taksonomi sementara. Hal ini penting untuk keperluan pemberitahuan lanjutan dan laboratorium.
Penulis : Magita Ajeng May Risatul, Rikhi Al Ghaffar, Erdhyna Rullya Khema,
Kaylaselma Helga, Zeyn Arsa Datau, Baihaki Nuri Agung
Daftar Pustaka
Americus, B., Lotan T., Bartholomew JL, Atkinson SD 2020. Perbandingan struktur dan fungsi nematosit pada cnidaria yang hidup bebas dan parasit (Myxozoa). Jurnal Internasional Parasitologi 50(10-11):763-769.
Aprillianie, KAG (2021). Transformasi bentuk ubur-ubur pada busana kasual batik kontemporer . Yogyakarta : Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta.
Bonello, G., Mariottini GL, Pane L. 2017. Wabah ubur-ubur: fokus Mediterania pada ancaman global. Dalam: Ubur-ubur: ekologi, pola distribusi, dan interaksi manusia . Mariottini GL (ed), Nova Science Publishers, hlm. 219-242.
Killi, N., Bonello G., Mariottini GL, Pardini P., Pozzolini M., Cengiz S. 2020. Jenis nematokista dan efek racun Aurelia aurita dan Velella velella dari Laut Mediterania . Racun 175:57-63.
Paruntu, CP, S. Darwisito, PA Angmalisang dan AP Rumengan. 2022. Nematocyst beberapa spesies karang Scleractinian dari Laut Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux , Volume 15, Edisi 5.
Rahmah, FF, & Zakaria, IJ (2017). Kelimpahan Ubur-Ubur (Aurelia aurita) di Perairan Pantai Batu Kalang, Tarusan, Sumatera Barat. Dinamika Lingkungan Indonesia , 4(1), 1–7.
Yue Y., Xue W., Yu H., Li R., Li P., 2020. Deskripsi terkini tentang nematosista ubur-ubur scyphozoan Cyanea nozakii Kishinouye, 1891 (Cnidaria, Scyphozoa). Racun 187:271-278.