Bandar Lampung — Mahasiswa Universitas Lampung (UNILA) kembali menunjukkan kapasitas intelektualnya melalui inovasi berbasis teknologi digital yang berhasil memperoleh pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Tahun 2025 dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Belmawa-DIKTI).
Tim mahasiswa dari lintas program studi ini mengusung karya bertajuk “Protextify: Inovasi Platform Penulisan Digital Anti-Plagiarisme Berbasis Cloud-Based Website dan Text Analytics untuk Penguatan Literasi dan Integritas Akademik.” Tim ini diketuai oleh Lukman Hakim (Teknologi Hasil Pertanian 2023), bersama dengan anggota tim Arsyitha Alifia (Teknologi Hasil Pertanian 2023), Kerina Bakarudin (Ilmu Komputer 2022), Arya Setia Pratama (Teknik Informatika 2022), dan Habib Pandya (Teknik Informatika 2022), dibimbing oleh Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si., dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian.
Inovasi ini hadir sebagai tanggapan terhadap fenomena menurunnya literasi akademik serta lemahnya pemahaman terhadap etika penulisan ilmiah yang semakin kompleks akibat kemudahan akses digital dan meluasnya penggunaan teknologi kecerdasan buatan secara tidak proporsional. Protextify dirancang untuk mengintegrasikan fungsi edukatif, preventif, dan korektif dalam penulisan ilmiah, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai detektor plagiarisme, tetapi juga sebagai alat bantu pedagogis yang membentuk karakter akademik yang jujur dan reflektif.
“Kami menggagas Protextify yang dirancang sebagai platform digital bagi pengajar (guru/dosen), sehingga siswa dan mahasiswa menulis berdasarkan pemahaman, bukan sekadar menyalin. Dalam observasi kami, praktik copy-paste masih terjadi dalam tugas akademik bahkan di kalangan mahasiswa akhir. Hal ini menunjukkan belum tumbuhnya kesadaran literasi ilmiah secara menyeluruh,” ungkap Lukman Hakim, ketua tim.
Platform ini mengusung pendekatan interaktif berbasis cloud, dengan fitur utama yang memblokir praktik penyalinan langsung dari sumber eksternal, dan sekaligus membimbing pengguna untuk menulis ulang informasi dengan gaya bahasa orisinal berdasarkan pemahaman pribadi. Dengan demikian, Protextify tidak hanya menyasar penyelesaian teknis terhadap masalah plagiarisme, tetapi juga membangun kesadaran kognitif dan moral dalam berkomunikasi ilmiah.
“Protextify hadir bukan hanya sebagai produk teknologi, tetapi bagian dari gerakan moral membangun integritas akademik di era digital. Karya ini kami harapkan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan masalah integritas akademik dan menjangkau institusi pendidikan yang lebih luas,” tambah Lukman.
Dosen pembimbing, Esa Ghanim Fadhallah, menyampaikan bahwa capaian ini merupakan hasil dari proses mentoring intensif serta komitmen kolaboratif antaranggota tim yang berasal dari beragam disiplin ilmu.
“Tim ini menunjukkan kapasitas konseptual dan teknis yang saling menguatkan. Mereka mampu membaca kebutuhan zaman sekaligus menawarkan solusi berbasis teknologi yang memiliki muatan nilai edukatif. Inovasi seperti Protextify sangat relevan dan dibutuhkan dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang berintegritas dan adaptif,” ujar Esa.
Melalui keberhasilan memperoleh pendanaan PKM-K 2025, tim Protextify menargetkan dapat menyelesaikan pengembangan platform ini secara komprehensif dan mengujicobakan penggunaannya di lingkungan akademik. Langkah ini juga menjadi bagian dari persiapan mereka untuk melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2025 yang tahun ini akan diselenggarakan di Universitas Hasanuddin, Makassar.
“Bagi kami capaian ini merupakan pijakan kecil menuju kontribusi yang lebih luas. Kami berharap Protextify dapat berdampak masif bagi pengguna dalam upaya memperkuat budaya akademik yang etis,” tutup Lukman.
Keberhasilan ini juga mengafirmasi peran strategis Fakultas Pertanian UNILA sebagai ruang kolaboratif yang mendukung dan mendorong integrasi lintas keilmuan dalam menjawab tantangan tematik nasional.