Desa Nogosari yang terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dikenal sebagai salah satu desa yang aktif dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan. Mitra kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) R10 Sub Kelompok 4 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya adalah kelompok RT di wilayah ini, yang terdiri atas warga dengan latar belakang sosial yang beragam, mulai dari petani, pedagang kecil, hingga ibu rumah tangga yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan desa.
Meskipun memiliki potensi SDM dan semangat gotong royong yang tinggi, warga Desa Nogosari menghadapi permasalahan lingkungan yang cukup kompleks, khususnya terkait pengelolaan sampah plastik rumah tangga. Sampah plastik seperti bungkus makanan, botol minuman, dan kantong kresek sering kali dibakar di pekarangan atau dibuang sembarangan karena keterbatasan sistem pengumpulan dan pemilahan sampah. Kondisi ini tidak hanya mencemari lingkungan sekitar, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia.
Melihat persoalan tersebut, mahasiswa KKN R10 Sub Kelompok 4 menghadirkan solusi inovatif berupa pembuatan dan pelatihan penggunaan alat pembuat batako dari sampah plastik. Inovasi ini memanfaatkan limbah plastik yang sebelumnya tak berguna menjadi bahan konstruksi alternatif yang memiliki nilai ekonomis. Melalui pelatihan yang melibatkan warga secara langsung, mahasiswa KKN mengajarkan proses mulai dari pemilahan, pencacahan, peleburan plastik, pencampuran dengan pasir/semen, hingga pencetakan batako. Alat yang digunakan bersifat sederhana dan dapat dioperasikan tanpa listrik berdaya besar, sehingga cocok untuk skala rumah tangga atau usaha mikro.
Program ini bukan hanya menjawab persoalan sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi produktif. Warga mulai melihat potensi usaha dari batako berbahan dasar limbah plastik ini. Bahkan, dalam diskusi kelompok, beberapa warga mengusulkan pembentukan kelompok usaha kecil untuk memproduksi batako ramah lingkungan sebagai alternatif penghasilan tambahan. Pelibatan ibu rumah tangga dan pemuda desa juga memperkuat semangat gotong royong dan menciptakan rasa memiliki terhadap inovasi ini.
Dampak kegiatan KKN terhadap mitra dapat dirasakan dalam berbagai aspek. Secara lingkungan, volume sampah plastik yang dibakar atau dibuang sembarangan mulai berkurang. Secara sosial, muncul kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga. Dan secara ekonomi, warga mendapatkan keterampilan baru yang berpotensi dikembangkan menjadi usaha berkelanjutan. Beberapa warga bahkan mengaku mulai mengumpulkan sampah plastik dari sekitar rumah untuk bahan produksi batako.
Program ini membuktikan bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat desa dapat menghasilkan solusi nyata bagi persoalan lokal. Keberhasilan program di Desa Nogosari ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengembangkan inovasi pengelolaan sampah berbasis komunitas yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”