Pengelolaan keuangan yang bijak merupakan kunci dari ekonomi yang stabil. Dengan mengatur keuangan secara teliti dan hati-hati, kita dapat hidup dengan tenang tanpa takut kehabisan uang. Namun, masih banyak warga Indonesia yang membelanjakan uang mereka secara tidak teratur di awal bulan, sehingga mereka tidak memiliki cukup uang di akhir bulan. Kesulitan keuangan ini kerap menyebabkan orang terpaksa melakukan pinjaman online (pinjol) demi memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total pembiayaan dari Layanan Pendanaan Berbasis Teknologi Informasi (LPBTI) atau pinjaman online mencapai Rp 74,48 triliun pada September 2024. Orang yang melakukan pinjaman online tanpa pengetahuan yang memadai seringkali terlilit utang dan diteror oleh rentenir. Masalah ini tidak hanya menimpa individu, tetapi juga keluarga. Dalam rumah tangga, ibu (istri) biasanya berperan sebagai orang yang mengatur keuangan keluarga, baik itu untuk belanja kebutuhan pokok, sekolah, maupun hiburan. Oleh karena itu, ibu-ibu rumah tangga sangat membutuhkan kecerdasan finansial.
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengedukasi ibu-ibu anggota PKK Desa Wiyu, Kecamatan Pacet untuk memperbaiki pengelolaan keuangan mereka melalui program “Cerdas Finansial: Finansial Sehat, Masa Depan Cerah”, Rabu (16/7). Program ini disusun oleh Kelompok BBK 6 Unair Desa Wiyu yang terdiri atas sembilan orang, yakni: Fatikha Nurul Zalianty, Firvalenzia Firnalya Langi, Kyla Belva Queena, Nimas Erina Putri, Nira Nirmana, Rivki Setya Rachsanjani, Sabitah Safa Aloydia, Sami Fahman, dan Umi Solekhul Fadillah. Kelompok ini dibimbing oleh Herdina Mariyanti selaku dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Program ini diselenggarakan sebagai bagian Rapat Pleno PKK Desaw Wiyu atas izin dari Bu Ketty Alamsyah Setya Wulandari, Ketua PKK Desa Wiyu. Program ini merupakan program kerja di bidang ekonomi yang menjadi bagian dari kegiatan BBK (Belajar Bersama Komunitas) yang diselenggarakan oleh Universitas Airlangga. Sasaran dari program ini adalah ibu-ibu rumah tangga, khususnya anggota PKK Desa Wiyu.
Urutan pelaksanaan kegiatan adalah salam pembukaan, pembacaan doa, menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, menyanyikan “Mars PKK”, rapat pleno PKK, dan dilanjutkan dengan program “Cerdas Finansial”. Program ini terdiri atas dua sesi, yakni sesi presentasi dan sesi tanya-jawab. Sesi presentasi mengulas hal-hal seputar keuangan mulai dari mencatat pengeluaran harian, menabung, investasi, bahaya judi online (judol), dan risiko melakukan pinjaman online.
Materi utamanya adalah mengelola keuangan menggunakan rumus “50/30/20”, yaitu 50 persen untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk keinginan pribadi, dan 20 persen untuk tabungan. Sesi tanya-jawab dilakukan setelah sesi presentasi untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya, meminta penjelasan lebih lanjut, dan menceritakan pengalaman mereka. Sesi presentasi dan sesi tanya-jawab dibawakan oleh Fatikha Nurul Zalianty selaku PIC (Person In Charge).
Acara ini dihadiri sebanyak 70 peserta yang terdiri atas ibu-ibu rumah tangga anggota PKK Desa Wiyu yang berasal dari tiga dusun, yaitu: Briti, Tlebuk, dan Wiyu. Acara disambut antusiasme peserta. Sesi presentasi diwarnai tawa dan takjub dari para peserta yang menerima pengetahuan baru. Sesi tanya-jawab dimanfaatkan oleh peserta untuk bertanya dan menceritakan kebiasaan mereka dalam mengatur uang. Berdasarkan pengakuan ibu-ibu anggota PKK, sebagian besar dari mereka belum pernah mencatat pengeluaran harian, sehingga mereka tidak tahu berapa rata-rata uang yang mereka habiskan setiap hari. Selain itu, ibu-ibu anggota PKK menabung menggunakan uang sisa belanja di akhir bulan. Padahal, menabung itu sebaiknya dilakukan dengan menyisihkan uang di awal bulan.
Ada dua macam pertanyaan yang sering dilontarkan oleh peserta. Pertama, bagaimana cara menerapkan rumus “50/30/20” untuk acara-acara seperti pengajian, arisan, dan pernikahan, serta untuk kebutuhan mendesak seperti sakit. Acara seperti arisan dan pernikahan dapat dikategorikan sebagai “30 persen keinginan pribadi” karena bukan bagian dari kebutuhan pokok sehari-hari. Sedangkan uang untuk membeli obat karena sakit dapat diambil dari “20 persen tabungan”. Kedua, apakah pinjaman online itu sebaiknya tidak dilakukan? Pinjaman online boleh saja dilakukan. Akan tetapi, sebelumnya peminjam harus mengecek apakah platform pinjol sudah terdaftar OJK, syarat dan ketentuan platform pinjol, besar biaya bunga, tanggal jatuh tempo, dan menjaga data pribadi. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka pinjaman online dapat dilakukan dengan aman.
Tujuan dari program Cerdas Finansial adalah mengedukasi warga Desa Wiyu untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih bijak.
“Tujuan memperoleh kecerdasan finansial adalah selalu memiliki penghasilan yang mencukupi, sehingga kita bisa hidup tenang tanpa perlu capek-capek bekerja sepanjang waktu” ujar Fatikha (16/7).
Program Cerdas Finansial diharapkan dapat membantu warga Desa Wiyu menjadi lebih bijak dalam merencanakan dan mengelola perekonomian rumah tangga.
“Ekonomi adalah masalah utama, khususnya di rumah tangga” ujar Bu Ketty, Ketua PKK Desa Wiyu (16/7).
Bu Ketty berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan lagi di masing-masing dusun di Desa Wiyu pada masa mendatang.
“Program semacam ini harus lebih ditingkatkan. Jadi tidak hanya di lingkup desa, tetapi juga dusun. Jika dilaksanakan di setiap dusun, maka program akan lebih tepat sasaran” ujar Bu Ketty (16/7).
Program Cerdas Finansial merupakan salah satu dari rangkaian program kerja yang disusun oleh Kelompok BBK 6 Desa Wiyu. Terdapat sembilan program kerja yang terbagi ke dalam empat bidang, yakni: ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Program kerja di bidang ekonomi yaitu “Cerdas Finansial” dan “Sarana Pendampingan UMKM”. Program kerja di bidang pendidikan yaitu “CanvaTive” (pelatihan menggunakan aplikasi Canva), “Belajar Sambil Bermain” (belajar matematika melalui permainan), dan “Belajar Sambil Berkarya” (membuat lemari buku dari pipa bekas).
Program kerja di bidang kesehatan yaitu “Sadar Obat” dan “Sosialisasi Speech Delay”. Program kerja di bidang lingkungan yaitu “Wiyu Herbal Garden” (revitalisasi taman tanaman obat-obatan keluarga) dan “Siaga Wiyu Asri” (penanaman bibit pohon). Seluruh rangkaian program kerja tersebut diharapkan dapat bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat Desa Wiyu.