Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 114 Tematik Literasi Universitas Hasanuddin menjalankan program pemberdayaan literasi masyarakat di TBM Rumah Baca Mattawang, Kelurahan Panrannuangku, Kabupaten Takalar. Program ini mengangkat tiga pilar utama: pendataan, pengelolaan, dan pelayanan perpustakaan, dengan tujuan menghidupkan kembali fungsi taman baca sebagai pusat pembelajaran warga, khususnya anak-anak.
TBM yang dikelola secara mandiri oleh Ashari Gunawan, atau akrab disapa Kak Tawang, mengalami peningkatan aktivitas secara signifikan sejak kehadiran mahasiswa KKN. Jumlah pengunjung kini mencapai 15–20 orang per hari, yang sebelumnya hanya beberapa anak saja setiap minggunya.
Pemutakhiran Data dan Digitalisasi Koleksi Buku
Kegiatan dimulai dengan proses pendataan dan pemutakhiran informasi TBM, termasuk pencatatan ulang koleksi buku dan aktivitas perpustakaan. Mahasiswa bekerja sama langsung dengan Kak Tawang untuk memastikan keakuratan data.

Selanjutnya, proses pengelolaan perpustakaan dilakukan dengan menata ulang buku berdasarkan kategori, memberikan stempel inventaris, serta melakukan katalogisasi digital menggunakan software INLISLite. Digitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan dan menjadi fondasi menuju TBM yang lebih terstruktur.
“Saya merasa sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa KKN dari Unhas. Perpustakaan jadi lebih hidup, pengunjung juga jadi lebih banyak,” ungkap Kak Tawang.
Pelayanan Literasi Interaktif untuk Anak-anak
Di sisi pelayanan, mahasiswa menghadirkan kegiatan literasi kreatif seperti membaca bersama, menulis, menggambar, dan mewarnai bersama anak-anak usia sekolah dasar yang menjadi pengunjung utama TBM. Suasana taman baca pun berubah menjadi ruang interaktif yang menyenangkan dan edukatif.
Harapan untuk Literasi Berkelanjutan
Program ini dipimpin oleh Fatih Abdurrahman Jauzi dan Nurjannah Rusli sebagai penanggung jawab. Mereka berharap kegiatan ini tidak hanya meninggalkan dampak sementara, melainkan mampu membangkitkan semangat literasi jangka panjang bagi anak-anak Panrannuangku.
“Kami berharap kehadiran kami bisa meninggalkan semangat baru dalam kegiatan literasi di TBM ini, bahkan setelah program KKN berakhir,” ujar Fatih.
“Semoga Rumah Baca Mattawang terus berkembang dan jadi tempat belajar yang menyenangkan untuk anak-anak,” tambah Ana.