Jakarta Timur – Puluhan pelaku UMKM perempuan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mendapatkan bekal baru untuk mengembangkan usahanya. Melalui pelatihan Literasi Digital dan Keuangan, mereka didorong untuk lebih melek teknologi, mengelola usaha secara profesional, dan menembus pasar yang lebih luas.
Program ini digagas oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta bekerja sama dengan Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Kecamatan Ciracas. Sasarannya adalah para ibu yang tergabung dalam FKKS—komunitas orang tua dari lebih 50 sekolah di lima kelurahan—yang selama ini aktif berjualan makanan, kerajinan, dan jasa.
Sejak dibentuk pada 2017, jumlah UMKM binaan FKKS meningkat pesat. Dari hanya 10 UMKM, kini pada 2024 telah mencapai 35 UMKM dengan 60 varian produk, mayoritas makanan rumahan.
“Banyak potensi luar biasa di kalangan orang tua siswa. Tantangannya adalah mengelola potensi itu agar berkembang, punya pasar lebih luas, dan mampu bersaing,” ujar Ketua FKKS Ciracas, H. Asdi, SE., MSi.
Tujuan Kegiatan
Ketua Tim PKM, Dr. Ir. Diah Pranitasari, M.M., menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah:
Meningkatkan kapasitas literasi digital dan keuangan pelaku UMKM perempuan agar mampu mengelola usaha secara efektif dan berkelanjutan.
Memberikan pendampingan teknis dan manajerial, mulai dari pencatatan keuangan sederhana, perencanaan bisnis, strategi pemasaran digital, hingga pemanfaatan aplikasi dan e-commerce.
Menumbuhkan semangat kewirausahaan di lingkungan sekolah untuk mendorong ekonomi lokal yang mandiri.
Pelatihan Terpadu dari Produksi hingga Digital Marketing
Pelatihan dilaksanakan 30 Juli 2025 di Kecamatan Ciracas, diikuti sekitar 50 pelaku UMKM perempuan. Acara dibuka oleh Plt. Wakil Camat Ciracas, Sigit Darmanato dan Kasatlak Pendidikan Ciracas, Dr Tuti Agiawaty M.Pd. Adapun ketua pelaksana kegiatan ini Ibu Wahyuni dari FKKS Ciracas.
Materi pelatihan dibawakan oleh narasumber ahli:
Produksi – Standarisasi bahan baku, teknik produksi efisien, inovasi produk, dan pengemasan menarik.
Manajemen Usaha – Literasi keuangan, penggunaan aplikasi pencatatan (BukuKas, Google Sheets), dan penyusunan business plan.
Pemasaran Digital – Pemanfaatan WhatsApp Business, Instagram, dan Shopee; pembuatan konten promosi; katalog digital; dan desain kemasan.
Teknologi untuk UMKM
Tim PKM memperkenalkan teknologi yang mudah diterapkan, seperti:
Aplikasi Keuangan Mobile – BukuKas & Google Sheets untuk mencatat pemasukan, pengeluaran, dan laba-rugi.
Platform Pemasaran Digital – WhatsApp Business, Instagram, dan Shopee untuk menjangkau pasar lebih luas.
Alat Produksi Sederhana – Timbangan digital, alat pengemas otomatis, dan teknik inovasi produk.
Pendampingan Berkelanjutan
Pasca-pelatihan, peserta akan mendapatkan pendampingan 4–8 minggu melalui kunjungan lapangan dan grup WhatsApp. UMKM unggulan akan dijadikan role model untuk membina yang lain. Tak hanya itu, dibentuk komunitas belajar UMKM berbasis digital untuk berbagi tips, tren pasar, dan strategi penjualan.
Tim PKM terdiri dari Dr. Ir. Diah Pranitasari, M.M., Dr. Iman Sofian Suriawinata, S.E., M.B.A., MCom (Hons), Kus Tri Andyarini, S.E., M.Si., Pristina Hermastuti, S.E., M.B.A., Dodi Prastuti, S.E., M.B.A., dan Dra. Enung S. Saodah, M.Si.
Dukung SDGs
Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pemberdayaan perempuan, pengurangan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
“Kami ingin ibu-ibu di Ciracas tidak hanya jualan di bazar sekolah, tapi bisa menembus pasar luar daerah bahkan luar negeri,” tutup Ketua tim PKM optimis.