Parepare, Kamis, 07 Agustus 2025 – Dalam rangka mendukung program pengelolaan sampah berbasis masyarakat dan pengembangan ekonomi kreatif, Tim KKN 114 Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan sabun cuci piring ramah lingkungan berbahan dasar kulit pisang di Kantor Kelurahan Sumpang Minangae, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare.
Kegiatan ini menyasar ibu rumah tangga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) sebagai peserta utama. Para ibu rumah tangga ini dianggap sebagai kelompok strategis yang dapat menginisiasi perubahan gaya hidup ramah lingkungan dalam lingkup keluarga. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari kebiasaan baru dalam mengelola sampah organik rumah tangga secara lebih bijak, kreatif, dan produktif.
Diselenggarakan oleh tim KKN yang terdiri dari mahasiswa lintas disiplin, program kerja ini dipimpin oleh Risqi Aulia Anis (Kimia) sebagai koordinator. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tema KKN Tematik 114 yang difokuskan pada TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle), Pengembangan UMKM dan Ekonomi Kreatif dan Pencegahan Stunting.
“Banyak dari kita belum menyadari bahwa limbah seperti kulit pisang, yang selama ini dianggap tidak berguna, sebenarnya bisa diolah menjadi sabun alami yang aman digunakan, hemat biaya, dan bahkan bisa dijual,” ungkap Risqi dalam sambutannya.
Sesi kegiatan dibuka dengan pemaparan singkat mengenai dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan, serta pentingnya mengurangi penggunaan sabun berbahan kimia. Dilanjutkan dengan demonstrasi langsung pembuatan sabun cuci piring dari kulit pisang, yang dipandu oleh tim KKN. Ibu-ibu tampak antusias mencoba mencampur dan mengaduk bahan secara langsung, sambil berdiskusi aktif dengan mahasiswa mengenai proses pembuatan dan manfaatnya. Mereka juga mendapatkan buku panduan sederhana sebagai bekal melanjutkan praktik di rumah.

Lebih dari sekadar edukasi, kegiatan ini juga membuka wawasan peserta terhadap peluang usaha rumahan berbasis keterampilan sederhana. Sabun hasil praktik bersama dibagikan kepada peserta untuk digunakan di rumah, sebagai contoh nyata hasil kegiatan.
Selain memberikan dampak lingkungan, kegiatan ini juga memantik semangat wirausaha lokal di kalangan ibu rumah tangga. Beberapa di antaranya bahkan menyatakan ketertarikannya untuk memproduksi sabun serupa secara mandiri atau berkelompok.
“Kami jadi tahu kalau limbah dapur bisa dijadikan sesuatu yang berguna. Kalau ada pelatihan lagi, kami mau ikut,” ujar salah satu peserta kegiatan.
Kegiatan ini turut mendapatkan dukungan penuh dari pihak kelurahan. Lurah Sumpang Minangae, Andi Syahratunnisa, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran mahasiswa KKN yang membawa program berbasis lingkungan sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi rumah tangga.
“Program ini sangat bermanfaat, apalagi menyasar langsung ibu-ibu penerima PKH. Mereka bisa memperoleh keterampilan baru, memanfaatkan limbah dapur, dan bahkan menjadikannya usaha kecil. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan,” ungkap Andi Syahratunnisa.
Dengan kegiatan seperti ini, Tim KKN 114 Unhas berharap dapat mendorong perubahan kecil yang berdampak besar—baik terhadap lingkungan maupun ekonomi keluarga. Ke depan, program ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pendampingan dan distribusi buku panduan sederhana yang dapat digunakan masyarakat secara mandiri.