Sukarara, Lombok Tengah, 13 Agustus 2025 — Tim PCD Sustainable Development 2 melaksanakan kegiatan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Training Muda-Mudi sebagai bagian dari agenda internal pengembangan kapasitas peserta. Kegiatan ini dilaksanakan di MA Nurul Ihsan yang berlokasi di Desa Sukarara, Lombok Tengah.
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, menunda pernikahan dini, serta menumbuhkan semangat untuk melanjutkan pendidikan dan merancang masa depan secara bertanggung jawab. Tiga materi pokok yang disampaikan meliputi:
- Motivasi Pendidikan
Peserta diajak untuk merefleksikan pentingnya pendidikan sebagai bekal masa depan. Materi ini bertujuan menanamkan nilai bahwa pendidikan bukan sekadar tuntutan formal, tetapi juga bagian dari proses pengembangan diri, kemandirian, dan kontribusi sosial. - Pernikahan Dini
Disampaikan secara edukatif dan berbasis data, materi ini membahas risiko pernikahan dini dari sisi kesehatan, psikologis, sosial, hingga dampaknya terhadap keberlanjutan pendidikan. Peserta didorong untuk memahami pentingnya menunda pernikahan hingga usia dan kondisi yang matang secara fisik dan emosional. - Kesehatan Reproduksi
Materi ini memberikan pengetahuan dasar mengenai sistem reproduksi, pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi, serta pencegahan penyakit yang berkaitan dengan perilaku seksual berisiko. Disampaikan dengan pendekatan santun, terbuka, dan sesuai dengan usia peserta.
Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif dan reflektif, dengan memadukan metode penyampaian materi, studi kasus, serta sesi tanya jawab terbuka. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif selama kegiatan berlangsung.

“Kami berharap Training Muda Mudi ini menanamkan motivasi pendidilkan, pemahaman kesehatan reproduksi, dan pencegahan pernikahan dini, sehingga membentuk mindset generasi MA Nurul Ihsan untuk berani bermimpi, menunda menikah hingga usia ideal, dan memahami risiko kesehatannya,” ujar Aminah Islamiyah, S.Hum., M.M. selaku pemateri.

Pemateri lainnya, Dhanniya Dzukrah, menambahkan, “Melalui edukasi yang interaktif dan relevan, saya berharap para remaja dapat lebih memahami hak, tanggung jawab, serta dampak dari setiap pilihan yang mereka ambil terkait kesehatan reproduksi dan pernikahan.”
Beberapa peserta menyampaikan bahwa materi yang dibahas sangat relevan dengan kondisi remaja saat ini dan menjadi ruang aman untuk mendiskusikan topik yang jarang dibahas secara terbuka.
“Materinya sangat membuka pikiran. Kami jadi sadar pentingnya menjaga diri dan membuat keputusan yang tepat untuk masa depan,” ujar salah satu peserta.
Dengan adanya kegiatan ini, tim PCD Sustainable Development 2 berharap seluruh peserta dapat menjadi agen perubahan, tidak hanya selama pengabdian berlangsung, tetapi juga dalam kehidupan pribadi dan sosial mereka ke depan.