Di bawah terik matahari, barisan generasi muda menyisir pasir Pantai Pagedongan, Carita, Banten. Setiap potongan sampah plastik yang dipungut mewakili harapan baru bagi laut Indonesia yang terancam polusi. Gerakan pembersihan pantai bukan lagi sekadar aksi tahunan, namun berubah menjadi simbol transformasi sosial dan lingkungan di era 2025.
Tren Pembersihan Sampah Pantai Dunia 2025
Data terbaru menunjukkan, pembersihan pantai telah menjadi gerakan masif di berbagai wilayah dunia. Sepanjang 2025, lebih dari 60 negara menggelar aksi bersih-bersih pesisir secara serentak, mengumpulkan lebih dari 47 ton sampah dari laut dan pantai. Dominasi partisipasi anak muda makin jelas, terbukti dengan 78% Gen Z dan milenial di seluruh dunia mengaku aktif dalam kegiatan zero waste, sementara 16% sudah menjalankan pola hidup berkelanjutan.
Di kawasan Asia Tenggara, sampah plastik tetap menjadi isu paling mendesak. Indonesia menempati posisi kedua penyumbang sampah plastik laut terbanyak di dunia, sekitar 1,3 juta ton per tahun. Mikroplastik bahkan ditemukan di perairan nasional hingga 238.000 partikel per liter air laut. Sebanyak 75% sampah plastik laut berasal dari daratan, menjadikan pembersihan pantai sebagai langkah kritis demi ekosistem yang sehat.
Inovasi Teknologi Terdepan
Transformasi kegiatan pembersihan kini didukung teknologi mutakhir. Mesin pencacah plastik portable, sensor IoT (Internet of Things), dan smart bin dengan sistem pemantauan digital menjadi alat andalan dalam proses pengumpulan dan daur ulang sampah. Teknologi pengolahan mikroplastik, sistem pelaporan real-time, hingga penggunaan aplikasi pelacak lokasi sampah turut mengoptimalkan kerja komunitas serta efisiensi tata kelola limbah pesisir.
Model ekonomi sirkular pun diaplikasikan secara luas. Konsep reduce, reuse, recycle bukan lagi jargon, melainkan diterjemahkan dalam operasional komunitas dan perusahaan. Platform digital untuk edukasi publik dan pengelolaan data menjadi bagian tak terpisahkan dari kampanye massal menjaga pantai tetap bersih.
Generasi Muda di Garda Depan
Fenomena baru muncul: generasi muda menjadi motor penggerak utama dalam berbagai aksi pembersihan. Di Indonesia, 78% Gen Z dan milenial tertarik pada gerakan zero waste; mayoritas sudah terlibat aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan. Dengan kreativitas dan pemanfaatan teknologi informasi, mereka sukses membangun kesadaran kolektif yang memberi dampak nyata.
Aksi bersih pantai di Carita, misalnya, melibatkan kolaborasi lintas sektor. WIKA Beton bersama entitas WIKA Group berpartisipasi aktif, menggandeng komunitas Bank Sampah Gen Z dalam aksi “Beach Clean Up” di Pantai Pagedongan. Selain membersihkan sampah, kegiatan ini disertai edukasi pengelolaan limbah, penyerahan mesin pencacah plastik, dan pelibatan aktif komunitas lokal.
Dukungan Perusahaan: CSR untuk Masa Depan
Dukungan dari dunia usaha menjadi penentu keberlanjutan gerakan ini. Yoslivia, staf CSR WIKA Beton, menegaskan pentingnya aksi nyata. “WIKA Beton percaya, perubahan besar selalu berawal dari langkah nyata. Melalui aksi Beach Clean Up ini, kami ingin membangun budaya kepedulian lingkungan sekaligus mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di kawasan pesisir. Kami bangga bisa berkolaborasi dengan komunitas Gen Z yang membawa energi positif dan inovasi untuk Indonesia yang lebih hijau,” ujar Yoslivia saat dimintai komentar.
Menuju Ekosistem Pesisir yang Berkelanjutan
Tren pembersihan pantai pada 2025 menunjukkan bahwa sinergi antara komunitas, perusahaan, dan teknologi adalah kunci utama perubahan. Dengan inovasi berkelanjutan dan partisipasi generasi muda, ekosistem pesisir Indonesia berpeluang pulih dan lebih kuat di masa depan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”