Mobil “SUASANA BARU” Tergelincir di Pendakian Kampung Sar: Potret Buram Jalan Menuju Beong
Manggarai Barat, Jumat (5 September 2025) – Suasana pagi di Kecamatan Pacar mendadak riuh dengan kabar duka yang membuat hati warga tercekat. Sebuah mobil pengangkut pupuk dengan nama “SUASANA BARU” yang tengah melaju menuju Kampung Beong, Desa Kombo, harus pupus langkahnya di tanjakan curam Kampung Sar. Mobil itu tergelincir saat mencoba menaklukkan jalur berbatu dan licin, hingga akhirnya terhenti dengan kondisi mengenaskan.
Beruntung, peristiwa ini tidak merenggut korban jiwa. Sopir dan beberapa penumpang yang berada di dalam mobil berhasil selamat, meski mengalami luka dan syok. Saat ini mereka masih menjalani perawatan di Puskesmas Pacar untuk pemulihan. Namun, insiden tersebut menyisakan kepedihan yang mendalam, sebab sekali lagi warga disadarkan pada kenyataan getir: akses jalan menuju Beong masih jauh dari kata layak.
Perjuangan yang Pupus di Pendakian
Mobil SUASANA BARU pagi itu membawa harapan besar. Muatan pupuk yang dibawanya adalah kebutuhan vital bagi petani Beong yang tengah bersiap menghadapi musim tanam. Namun, harapan itu pupus ketika mobil kehilangan kendali di pendakian Kampung Sar.
Saksi mata menyebutkan sopir sudah berusaha sekuat tenaga mengendalikan kemudi dengan gigi rendah. Namun, jalan berbatu, curam, penuh lubang, dan berdebu membuat ban kendaraan selip. Dalam hitungan detik, mobil mundur dengan cepat, nyaris terbalik, sebelum akhirnya tertahan tumpukan tanah di sisi jalan.
“Kami semua panik, berteriak, takut mobil jatuh ke jurang. Untung ada tanah timbunan yang menghentikan laju mundurnya. Kalau tidak, mungkin ceritanya lebih parah,” ungkap seorang warga yang ikut menolong sambil menahan napas panjang.
Kondisi Jalan yang Membisu
Kecelakaan ini bukan kali pertama terjadi di jalur menuju Beong. Kondisi jalan yang rusak parah telah lama menjadi momok menakutkan bagi warga. Jalanan sempit, berbatu, licin saat hujan, dan berdebu saat kemarau membuat siapa pun yang melintas harus bertaruh nyawa.
Bagi kendaraan pengangkut kebutuhan pokok, jalur ini bak ujian berat. Muatan pupuk, sembako, hingga bahan bangunan sering tertahan di tengah jalan. Jika pun sampai, waktu tempuh yang seharusnya singkat bisa berlipat ganda karena kondisi jalan yang memprihatinkan.
“Sudah terlalu lama kami menunggu perbaikan. Jalan ini seakan dilupakan. Padahal, di jalur ini kami membawa semua kebutuhan hidup. Kalau terhambat, ekonomi kami pun lumpuh,” keluh seorang ibu rumah tangga sambil menatap jalan yang dipenuhi batu besar.
Dampak Langsung bagi Warga Beong
Insiden ini tidak hanya menakutkan, tetapi juga menimbulkan dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari warga. Pupuk yang semestinya segera digunakan untuk lahan pertanian kini terhambat distribusinya. Jika terlambat, musim tanam bisa terganggu, dan hasil panen petani terancam menurun.
Tidak hanya itu, jalur rusak juga membuat harga barang kebutuhan pokok kerap lebih mahal di Beong dibandingkan desa lain. Biaya transportasi membengkak karena kendaraan sering kali rusak atau terhambat di tengah jalan.
“Bukan hanya pupuk. Minyak goreng, beras, gula, semua ikut susah masuk kalau jalan begini. Kami seakan hidup terisolasi, padahal jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kecamatan,” ujar seorang warga dengan nada getir.
Harapan Warga: Pemerintah Buka Mata
Kecelakaan mobil SUASANA BARU pada Jumat, 5 September 2025 ini seolah menjadi “alarm keras” bagi pemerintah. Warga Beong berharap insiden ini tidak hanya menjadi catatan sementara, melainkan titik balik untuk perhatian serius terhadap pembangunan infrastruktur di pelosok.
“Kami tidak minta jalan mewah. Cukup jalan yang bisa dilewati dengan aman. Kami hanya ingin pemerintah membuka mata, melihat penderitaan kami di kampung,” kata seorang tokoh masyarakat.
Suara Warga yang Turut Prihatin
Sebagai warga Kampung Beong, saya pun turut merasakan kepedihan ini. Mobil SUASANA BARU yang mestinya membawa harapan, justru terhenti oleh realitas pahit jalan rusak. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, meski beberapa orang masih dirawat di Puskesmas Pacar. Namun, rasa cemas selalu menyelimuti setiap kali kendaraan melintasi jalur berbahaya ini.
Kami berharap pemerintah benar-benar hadir, bukan hanya dengan janji, melainkan dengan tindakan nyata. Karena bagi kami, jalan bukan sekadar sarana transportasi. Jalan adalah penghubung kehidupan, urat nadi ekonomi, dan cermin apakah rakyat kecil di kampung terpencil ini sungguh diperhatikan atau tidak.
Lebih dari Sekadar Kecelakaan
Nama mobil “SUASANA BARU” terasa begitu ironis. Di tengah kerinduan warga akan suasana baru yang lebih baik, insiden ini justru menegaskan suasana lama yang penuh penderitaan. Namun, dari insiden ini pula harapan kembali menyeruak: bahwa pemerintah akhirnya benar-benar mendengar, melihat, dan bertindak.
Karena di balik jalan yang rusak itu, ada ribuan harapan kecil yang menunggu untuk sampai ke tujuan.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”