Organisasi sering kali dipandang hanya sebagai wadah berkumpul, mengisi waktu luang, atau sekadar formalitas di masa perkuliahan. Namun, sejatinya organisasi memiliki peran yang jauh lebih besar, terutama bagi mahasiswa yang sedang menempuh proses pembentukan jati diri dan pengembangan kapasitas pribadi.
Pertama, organisasi adalah ruang belajar yang nyata. Jika di ruang kuliah mahasiswa lebih banyak menerima teori, maka di organisasi mereka berkesempatan mempraktikkan teori tersebut. Misalnya, ilmu komunikasi tak hanya dipahami lewat buku, tetapi juga diterapkan dalam diskusi, negosiasi, atau mengelola konflik internal organisasi. Dengan begitu, mahasiswa terbiasa berpikir kritis, menyampaikan ide, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Kedua, organisasi melatih kepemimpinan dan kerja sama. Setiap mahasiswa yang terlibat akan mengalami dinamika perbedaan pendapat, pembagian tugas, hingga menghadapi tekanan waktu dalam menyelesaikan program kerja. Dari situlah lahir jiwa kepemimpinan—bukan semata menjadi ketua, tetapi bagaimana memimpin diri sendiri, menjaga komitmen, dan bekerja sama dengan orang lain demi tujuan bersama.
Ketiga, organisasi memperluas jaringan dan pengalaman. Melalui kegiatan organisasi, mahasiswa dapat berinteraksi dengan banyak orang dari latar belakang berbeda—baik antar mahasiswa, dosen, maupun pihak luar kampus. Relasi ini akan sangat berharga di kemudian hari, karena dunia kerja menuntut tidak hanya kemampuan akademik, tetapi juga keterampilan sosial dan jejaring yang luas.
Lebih dari itu, organisasi juga menumbuhkan kepekaan sosial dan kepedulian. Banyak organisasi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan sosial, advokasi, atau pengabdian masyarakat. Dari situ, mahasiswa belajar bahwa keilmuan yang mereka miliki harus bisa memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.
Namun, perlu ditekankan bahwa berorganisasi bukan alasan untuk mengabaikan akademik. Justru, mahasiswa ditantang untuk mampu menyeimbangkan keduanya. Mahasiswa yang mampu mengatur waktu antara kuliah dan organisasi akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang, disiplin, dan terampil.
Pada akhirnya, organisasi adalah laboratorium kehidupan. Ia melatih intelektual, emosional, sekaligus spiritual mahasiswa. Mereka yang aktif berorganisasi tidak hanya membawa ijazah ketika lulus, tetapi juga bekal pengalaman, jaringan, dan keterampilan hidup yang tidak ternilai harganya.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”
































































