Merajut Sanad Keilmuan: Semangat Muhammadiyah, NU, dan Filosofi Keris di Forum Pemuda Tempa Logam
Jogjakarta, 25 Februari 2025 – Semangat kebersamaan dan komitmen terhadap pengembangan diri kembali mengemuka dari kalangan muda. Agus Romadhoni, pemuda dari Program Studi Tempa Logam yang akrab disapa Mas Inod, menampilkan kiprah inspiratif dengan menegaskan pentingnya berorganisasi yang memiliki sanad keilmuan yang jelas—sebuah prinsip yang menekankan kesinambungan ilmu dari guru ke murid secara terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Forum Alumni internal kampus, Mas Inod menekankan bahwa organisasi bukan sekadar wadah berkumpul, melainkan ruang pembelajaran berkelanjutan. Ia mengajak para anggota untuk meneladani tradisi akademik yang berakar kuat, memastikan setiap ilmu dan keterampilan yang diturunkan memiliki sumber yang dapat ditelusuri dan diakui.
“Berorganisasi itu bukan hanya soal relasi sosial, tetapi juga menjaga kemurnian ilmu. Sanad keilmuan menjadi fondasi agar pengetahuan tidak putus dan terdistorsi,” ujarnya di hadapan para peserta forum yang hadir di Jogjakarta.
Acara yang digelar pada 25 Februari 2025 ini dihadiri oleh puluhan alumni lintas angkatan. Mereka berdiskusi tentang cara mempertahankan identitas keilmuan Tempa Logam sekaligus memperkuat jejaring profesional.
Menggandeng semangat Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) yang sama-sama menekankan kesinambungan ilmu, serta memetik filosofi Keris sebagai lambang ketajaman nalar dan keteguhan budaya, Forum Alumni berharap semangat yang dibawa Mas Inod menjadi inspirasi bagi mahasiswa aktif agar terus berkontribusi, menjaga integritas keilmuan, dan mengembangkan tradisi belajar yang bertanggung jawab.
Komentar Peserta
Rebecca, salah satu peserta forum, menyampaikan kesan mendalamnya: “Mas Inod memberikan contoh nyata bahwa berorganisasi itu bukan sekadar formalitas. Ada nilai warisan keilmuan yang harus kita jaga dan teruskan.”
Sastro, alumni senior Tempa Logam, menambahkan: “Saya kagum dengan gagasan Mas Inod. Ia mampu mengaitkan nilai Muhammadiyah, NU, dan filosofi keris dalam konteks keilmuan modern. Ini bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan.”
Kegiatan tersebut menegaskan bahwa di tengah perkembangan teknologi dan industri, nilai-nilai keorganisasian berbasis sanad keilmuan tetap relevan sebagai pilar penguatan sumber daya manusia (fd/eh)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”