Situs Candi Muaro Jambi Terkepung Debu Batu Bara: Dimana Pemerintah Kota Jambi?
Kawasan Cagar Budaya Candi Muarajambi adalah salah satu peninggalan sejarah dan kebudayaan terbesar di Indonesia yang memiliki nilai penting bagi ilmu pengetahuan dan pariwisata. Terletak di pinggiran Sungai Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, kawasan ini menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada abad VII–XIII Masehi dan dikenal sebagai kompleks percandian Buddha terluas di Asia Tenggara. Situs ini membentang sepanjang 7,5 kilometer dengan luas 3.981 hektare, mencakup tujuh desa di sekitarnya, dan memiliki 82 reruntuhan bangunan kuno (menapo), kanal kuno, serta sejumlah candi yang telah dipugar, seperti Candi Tinggi, Candi Gumpung, dan Candi Kedaton.
Sebagai warisan budaya, kawasan ini memiliki peran penting dalam menjaga identitas sejarah dan menjadi daya tarik wisata budaya bagi masyarakat. Namun, keberadaannya kini terancam oleh aktivitas industri, khususnya stockpile batu bara yang berdiri di sekitar kawasan percandian. Aktivitas industri tersebut tidak hanya merusak keindahan lingkungan, tetapi juga mengancam kelestarian situs penting yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 259/M/2013. Ancaman ini menuntut perhatian serius dari berbagai pihak agar warisan sejarah yang berharga ini dapat terus dilestarikan untuk generasi mendatang.
DAMPAK YANG DIBERIKAN STOCKPILE BATUBARA TERHADAP CANDI & MASYARAKAT :
Meskipun memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, aktivitas pertambangan batu bara juga menimbulkan berbagai dampak sosial bagi masyarakat lokal. Salah satu dampak utama adalah peningkatan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas akibat banyaknya angkutan batu bara yang menggunakan jalan nasional. Data menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang melewati jalan nasional di Jambi meningkat sebesar 197,85%, dengan kontribusi signifikan dari angkutan batu bara. Selain itu, penggunaan jalan umum oleh angkutan batu bara menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan, yang berdampak negatif pada kualitas hidup Masyarakat.
· Dampak ekonomi terhadap Masyarakat lokal :
Pertambangan batu bara telah mengubah struktur ekonomi masyarakat di sekitar area tambang. Sebelumnya, perekonomian masyarakat didominasi oleh sektor pertanian. Namun, dengan hadirnya perusahaan tambang, banyak masyarakat yang beralih menjadi tenaga kerja di sektor pertambangan atau menyediakan barang dan jasa pendukung. Meskipun demikian, peningkatan harga batu bara tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
· Dampak Lingkungan dan Kesehatan :
Aktivitas pertambangan batu bara juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian yang dilakukan di Muaro Jambi selama periode 2007-2023 menunjukkan bahwa pertambangan batu bara menyebabkan polusi udara, air, dan tanah. Selain itu, peningkatan lalu lintas angkutan batu bara berkontribusi pada peningkatan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas, yang berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Jika tidak ada pengawasan yang ketat, dampak lingkungan dan kesehatan ini akan merusak ekosistem Sungai Batanghari, mengancam pelestarian Candi Muaro Jambi, serta menurunkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya.
· Dampak Pariwisata candi muara jambi :
Pemandangan candi yang semestinya alami dan tenang tercemar oleh tumpukan batu bara seperti debu, dan aktifitas di dekat candi.dan wisatawan merasa tidak nyaman dan enggan datang karena Kawasan candi sangat kotor karena aktivitas batu bara. Lalu mengakibatkan pendapatan umkm di sekitar candi contohnya yaitu pedagang suvernir, makanan, dan pemandu wisata bisa mengalami penurunan pendapatan karena jumlah wisatawan yg mulai berkurang karna akibat aktivitas batu bara yang ada di dekat candi.
Menurut saya, keberadaan stockpile batu bara di sekitar kawasan Candi Muaro Jambi adalah bentuk kelalaian dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian warisan budaya. Kawasan Candi Muaro Jambi bukan sekadar tumpukan batu bata kuno, tetapi jejak peradaban Melayu–Buddha yang menjadi kebanggaan Provinsi Jambi sekaligus aset sejarah nasional. Sayangnya, aktivitas industri batu bara yang berada begitu dekat dengan kawasan ini membawa banyak dampak negatif. Dari sisi lingkungan, debu batu bara yang beterbangan merusak kualitas udara, menutupi permukaan bata candi, dan mempercepat pelapukan.
Menurut saya, pemerintah provinsi dan pihak industri harus segera mengambil tindakan. Jika terus dibiarkan seperti ini, kita tidak hanya kehilangan kesehatan dan kenyamanan masyarakat, tetapi juga mengorbankan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Demi keberlanjutan lingkungan dan sejarah, kawasan candi seharusnya dilindungi dari aktivitas industri yang merusak.
BAGAIMANA PERAN DAN UPAYA PEMERINTAH TERHADAP ISU SOSIAL INI :
Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini, kerusakan pada manusia. dan kehidupan sosialnya serta kerusakan dan dampak buruk perubahan Iklim dapat dihindari. Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar biasa dari energi terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.
1. Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective) yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi.
2. Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan.
3. Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku.
4. Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan untuk membina dan memberikan penerangan terus menerus memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
KESIMPULAN
Pertambangan batu bara di sekitar Candi Muara Jambi merusak struktur candi, mencemari lingkungan, dan menurunkan daya tarik wisata. Dampak ini merugikan masyarakat dan mengancam kelestarian warisan budaya. Sebagai solusi, pemerintah perlu membatasi jarak tambang dari kawasan candi dan memperkuat pengawasan lingkungan agar warisan budaya dan pariwisata tetap terjaga.
SUMBER REFERENSI
https://imcnews.id/read/2023/06/16/21602/candi-muarajambi-dalam-kepungan-industri-batu-bara/
https://jambi.antaranews.com/berita/605557/dampak-pertambangan-batu-bara-terhadap-kondisi-masyarakat-provinsi-jambi
https://review-unes.com/
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”