Bogor – Pisang menjadi salah satu buah tropis paling populer di meja makan masyarakat Indonesia. Namun di balik tingginya konsumsi, ada persoalan klasik yang kerap menghantui petani hingga pedagang: pisang mudah matang berlebih dan akhirnya cepat membusuk. Kondisi ini menyebabkan rantai pasok mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Berangkat dari kegelisahan itulah, lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB University) mencoba mencari jalan keluar. Mereka adalah Aisha Nurfadhilla, Hawa Zahra Ramadhani, Moch. Ragil Zia Rahman, Qoida Amanina Syahadah, dan Pradiptha Aryasena. Dengan semangat riset dan kepedulian terhadap lingkungan, mereka menghadirkan Nacopack, kemasan aktif (active packaging sheet) berbahan alami yang ramah lingkungan.
Dari Jerami Padi Menjadi Solusi
Nacopack hadir dengan memanfaatkan dua bahan yang sering dianggap tidak bernilai: jerami padi dan tempurung kelapa. Jerami yang biasanya dibakar hingga menimbulkan polusi, kini diolah menjadi lembaran kertas. Sementara tempurung kelapa diproses menjadi karbon aktif, yang berfungsi menyerap gas etilen—gas alami yang mempercepat proses pematangan buah.
“Biasanya jerami hanya ditumpuk atau dibakar. Kami ingin mengubahnya jadi sesuatu yang bermanfaat. Dari situlah lahir ide Nacopack,” ungkap Aisha, ketua tim Nacopack. Dengan teknologi sederhana namun tepat guna, Nacopack tidak hanya memperpanjang umur simpan pisang Cavendish, tetapi juga sekaligus mengurangi limbah pertanian dan emisi karbon.
Didukung Program Kreativitas Mahasiswa
Inovasi ini tumbuh dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025 yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program tersebut memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide kreatif menjadi karya nyata yang berdampak pada masyarakat.
Melalui bimbingan PKM, tim Nacopack mampu mengintegrasikan riset ilmiah, keberlanjutan lingkungan, dan potensi kewirausahaan dalam satu produk yang konkret.
Menembus Panggung Internasional
Keseriusan tim Nacopack mendapat apresiasi ketika mereka tampil di ajang International Student Summit (ISS) ke-24 yang diselenggarakan di IPB, September 2025. Acara ini mempertemukan 23 perguruan tinggi dari 19 negara di 5 benua.
Di forum internasional tersebut, Nacopack berhasil menarik perhatian karena terbukti efektif memperlambat proses pematangan pisang. Kehadiran Nacopack menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia mampu menciptakan inovasi yang relevan dengan isu pangan global.
Dari Ide ke Produk Siap Pakai
Kini, Nacopack telah resmi diluncurkan sebagai produk yang dapat diakses masyarakat. Tim membuka penjualan melalui kanal media sosial, termasuk Instagram @nacopack.id, agar dapat menjangkau petani, distributor, hingga konsumen rumah tangga yang peduli lingkungan.
Dengan harga yang terjangkau, Nacopack diharapkan bisa menjadi solusi nyata dalam menjaga kualitas pisang dan mengurangi kerugian sepanjang rantai pasok.
Harapan ke Depan
Bagi Aisha dan tim, Nacopack bukan sekadar proyek mahasiswa. Produk ini adalah simbol bahwa generasi muda Indonesia mampu menghadirkan solusi berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang sering terabaikan.
“Harapan kami, Nacopack bisa membantu petani menjaga hasil panennya lebih lama, sekaligus membawa nama Indonesia di kancah internasional,” tutur mereka dengan optimisme.
Dengan Nacopack, mahasiswa IPB menunjukkan bahwa inovasi bisa lahir dari kesederhanaan, dan bahwa masa depan pertanian berkelanjutan bisa dimulai dari tangan anak muda.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”