Kebiasaan Membaca Setiap Hari untuk Meningkatkan Kemampuan Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Membaca adalah jendela dunia yang membuka wawasan dan memperluas pengetahuan seseorang. Bagi siswa sekolah dasar, membaca bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga pondasi penting dalam menguasai bahasa Indonesia. Melalui membaca, anak belajar memahami kata, menyusun kalimat, dan menangkap makna teks dengan baik. Sayangnya, data dari Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2022 menunjukkan bahwa kemampuan literasi membaca siswa Indonesia masih rendah, yaitu berada di peringkat 64 dari 81 negara. Fakta ini menjadi pengingat bahwa kebiasaan membaca setiap hari sangat diperlukan agar kemampuan bahasa Indonesia anak dapat meningkat secara bertahap dan berkelanjutan.
Membaca secara rutin terbukti dapat memperkaya kosakata anak. Hasil survei Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2023 menunjukkan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia hanya mencapai skor 64,5 dari 100, yang berarti masih pada kategori sedang. Anak-anak yang dibiasakan membaca setiap hari akan menemukan kata-kata baru yang jarang ditemui dalam percakapan sehari-hari. Kosakata baru ini menjadi bekal penting dalam menulis dan berbicara. Dengan kemampuan bahasa yang semakin luas, anak dapat mengekspresikan pikiran dan perasaannya dengan lebih jelas dan percaya diri.
Selain memperkaya kosakata, membaca juga melatih kemampuan memahami isi bacaan. Anak yang terbiasa membaca mampu mengikuti alur cerita, mengenali tokoh, dan menangkap pesan moral di dalam teks. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, kemampuan memahami bacaan ini sangat penting untuk menjawab pertanyaan atau menyusun ringkasan. Berdasarkan penelitian Kemendikbudristek (2023), siswa yang memiliki kebiasaan membaca minimal 15 menit setiap hari menunjukkan peningkatan skor pemahaman teks hingga 20–25% lebih baik dibanding siswa yang jarang membaca. Artinya, kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten membawa dampak besar terhadap kemampuan akademik anak.
Keterampilan menulis dan berbicara juga meningkat seiring dengan meningkatnya kebiasaan membaca. Saat membaca, anak tanpa sadar mempelajari struktur kalimat, tanda baca, serta gaya penulisan yang baik. Hal ini membuat tulisan mereka lebih rapi dan mudah dipahami. Anak yang gemar membaca juga lebih lancar berbicara karena memiliki perbendaharaan kata yang luas dan terbiasa menggunakan bahasa baku. Sebuah studi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY, 2021) menemukan bahwa siswa sekolah dasar yang membaca rutin setiap hari memiliki kemampuan menulis cerita 30% lebih baik dibandingkan yang tidak membaca secara teratur.
Menumbuhkan kebiasaan membaca tidak bisa dilepaskan dari peran lingkungan, terutama guru dan orang tua. Guru dapat membuat program seperti ’10 menit membaca sebelum pelajaran dimulai’, pojok baca kelas, atau kegiatan bercerita dari buku yang telah dibaca. Di rumah, orang tua dapat menyediakan waktu membaca bersama anak, memberikan buku sesuai usia, dan memberi teladan dengan ikut membaca. Menurut laporan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Kemendikbud, 2023, sekolah yang menerapkan program membaca harian berhasil meningkatkan minat baca siswa hingga 40% dalam satu semester. Kolaborasi antara sekolah dan rumah menjadi kunci utama membangun budaya literasi sejak dini.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca setiap hari membawa banyak manfaat bagi siswa sekolah dasar. Membaca bukan hanya memperkaya kosakata, tetapi juga meningkatkan kemampuan memahami teks, menulis, dan berbicara. Data dari PISA, Perpusnas, dan Kemendikbud menunjukkan bahwa literasi membaca masih menjadi tantangan nasional yang harus diatasi melalui kebiasaan kecil namun berkelanjutan. Dengan dukungan guru dan orang tua, anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang gemar literasi, cerdas berbahasa, dan siap menghadapi tantangan zaman. Membaca setiap hari bukan sekadar aktivitas, tetapi investasi besar bagi masa depan anak Indonesia.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”