Paradigma Perilaku Sosial: Cara sosiologis memahami tindakan manusia
Dalam kehidupan sehari-hari,kita sering melihat perilaku orang lain.Dari perilaku kecil seperti membuang sampah, hingga keputusan besar seperti memilih karir. Nah,pernahkah kamu berpikir mengapa seseorang terdorong untuk melakukan hal tersebut? Dalam dunia Sosiologi, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijawab melalui pendekatan Paradigma Perilaku Sosial.
Apa Itu Paradigma Perilaku Sosial?
Menurut Ritzer, model paradigma ini adalah karya BFSkinner. Subyek dari paradigma ini adalah perilaku (behavior) individu yang menimbulkan akibat atau perubahan tindakan terhadap selanjutnya, khususnya penghargaan (reward) yang memancing perilaku yang diinginkan serta hukuman (punishment) yang mencegah perilaku yang tidak diinginkan.
Menurut teori ini,manusia bukan makhluk bebas, seseorang menyesuaikan perilaku terkait respon terhadap lingkungan sosialnya.Teori yang termasuk paradigma ini antara teori pertukaran lain (exchange theory).
Tokoh -Tokoh Penting Di Balik Paradigma Ini
1.Bf Skinner
Seorang sosiolog yang dikenal melalui teori Operant Conditioning. Ia menjelaskan bahwa perilaku manusia dapat dikendalikan melalui sistem penghargaan (reward) dan hukuman (punishment).
2. George C. Homans
Sosiolog yang mengembangkan teori pertukaran sosial (exchange theory) . Dikatakan manusia berinteraksi untuk mendapatkan ketidakseimbangan sosial dan menghindari kerugian.Contohnya; seseorang membantu orang lain berharap mendapatkan ketidakseimbangan di masa depan.
3. Peter M. Blau
Ia memperluas teori Homans dan menjelaskan bahwa perilaku sosial yang berulang dapat membentuk struktur sosial seperti status, peran, dan kekuasaan di masyarakat.
Ciri-Ciri Paradigma Perilaku Sosial;
• Fokus pada perilaku yang dapat diamati
Paradigma ini sangat menekankan pada tingkah laku manusia yang dapat diamati secara langsung.
• Pendekatan empiris & tujuan
Analisis didasarkan pada data yang dapat diobservasi dan diukur,sehingga terbebas dari bias subjektif dan bersifat ilmiah.
• Individu sebagai fokus utama
Masyarakat dipandang sebagai kumpulan individu-individu yang memiliki kebebasan dan rasionalitas untuk bertindak dan sesuai dengan tujuan mereka.
• Teori pertukaran sosial (teori pertukaran sosial)
Interaksi sosial dipahami sebagai proses pertukaran sumber daya antara individu.Pertukaran ini akan terus berlanjut selama manfaatnya lebih banyak daripada biayanya.
• Pengaruh pengalaman masa lalu
Saat Perilaku ini dianggap sebagai hasil dari pengalaman masa lalu, baik itu apresiasi (reward) yang mendorong perilaku positif maupun konsekuensi negatif (punishment) yang mengurangi kemungkinan perilaku itu terjadi.
• Rasionalitas individu
Individu bertindak berdasarkan perhitungan biaya-manfaat untuk mencapai tujuannya, meskipun faktor non-rasional seperti emosi dan nilai dapat mempengaruhinya.
• Mengabaikan aspek non-perilaku
Perhatian terhadap aspek lain dapat dianggap mengalihkan fokus dari perilaku itu sendiri, yang menjadi pusat perhatian dalam paradigma ini.
Kelebihan & kekurangan paradigma ini
Kelebihan;
1.Fokus pada teori nyata,sehingga bisa diteliti secara ilmiah.
2.Membantu memahami pola perilaku yang berulang di masyarakat.
3.Dapat digunakan untuk menciptakan sistem sosial yang efektif, seperti kebijakan yang diberikan dan sanksi.
Kekurangan ;
1.Kurang memperhatikan aspek emosional dan makna subjektif dalam tindakan balik manusia.
2.Cenderung memandang manusia sebagai makhluk yang pasif,bereaksi terhadap lingkungan.
Contoh Paradigma Ini Dalam Kehidupan
1. Guru memberi penghargaan kepada murid disiplin agar menjadi teladan bagi murid lain.
2. Pemberian bonus menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja dengan baik.
3. Hukuman, seperti teguran atau sanksi yang membuat orang lebih taat aturan.
Kesimpulannya
Paradigma perilaku sosial memberi sudut pandang ilmiah untuk memahami tindakan manusia. Ia mengajarkan bahwa perilaku manusia dapat dikendalikan, dibentuk dan dipahami melalui hubungan stimulus-respon.Dengan memahaminya kita dapat membangun lingkungan sosial yang lebih baik, produktif dan manusiawi.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”