Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Opini

Paradoks Kesejahteraan: Mengapa Warga Miskin Justru Takut Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan?

Mengapa Warga Miskin Justru Takut Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan?

Aditya Nugraha by Aditya Nugraha
7 October 2025
in Opini
A A
0
bantuan
854
SHARES
1.2k
VIEWS

 

Negara kerap mengklaim telah bekerja keras menyalurkan bantuan sosial ke seluruh penjuru negeri. Dana triliunan rupiah digelontorkan setiap tahun dengan niat mulia: menolong mereka yang hidup di bawah garis sejahtera. Namun di tengah semangat pemerataan itu, muncul sebuah paradoks yang jarang disorot β€” banyak warga miskin justru merasa takut atau enggan ketika terdaftar sebagai penerima bantuan. Mengapa tangan yang memberi justru menimbulkan rasa canggung bagi yang menerima?

Fenomena ini bukan semata soal kemiskinan, melainkan tentang rasa percaya yang hilang antara rakyat dan negara. Di banyak daerah, bantuan sosial tak lagi dipandang sebagai hak warga negara, tetapi sebagai β€œhadiah” dari pemerintah. Ketika bantuan datang, warga merasa diawasi, didata, dan dinilai. Nama mereka tercatat, alamat mereka diketahui, dan kadang wajah mereka terpampang di media sosial sebagai β€œpenerima manfaat”. Dalam masyarakat yang menjunjung tinggi harga diri, kondisi ini membuat bantuan terasa seperti sorotan, bukan pertolongan.

Baca Juga

Presiden Prabowo tranformasi 1

Komitmen Presiden terhadap Transformasi Indonesia

7 October 2025
8dbd1e0b 9784 413e ad50 4edf78dbabc6

Darurat Bullying di sekolah : Selamatkan Generasi Penerus dari Krisis Karakter

7 October 2025
WhatsApp Image 2021 12 12 at 10.03.19 AM

Viral-Based Policy: Respons Cepat yang Mengancam Mutu Kebijakan

7 October 2025
24 artis yang resmi ditetapkan menjadi anggota DPR RI oleh KPU periode 2024 2029 3343747464 1

Politik Keartisan: Kinerja atau Sensasi

7 October 2025

Ironisnya, teknologi digital yang seharusnya mempermudah distribusi justru menambah kecemasan baru. Kini, hampir setiap bantuan berbasis data: siapa miskin, siapa tidak, semua ditentukan lewat sistem. Tapi apakah sistem itu adil? Tidak jarang, mereka yang benar-benar membutuhkan justru tak masuk daftar karena salah input atau data lama. Sementara itu, warga yang sebenarnya cukup mampu masih menikmati bantuan karena punya β€œjalur” administratif. Dalam logika seperti ini, keadilan sosial berubah menjadi urusan algoritma β€” dingin, mekanis, dan jauh dari empati.

Ketakutan warga juga tumbuh dari stigma sosial yang belum hilang. Menjadi penerima bantuan sering diasosiasikan dengan kelemahan, ketidakmampuan, bahkan kemalasan. Akibatnya, banyak orang miskin lebih memilih menolak bantuan daripada harus menanggung pandangan miring dari lingkungan sekitar. Mereka ingin diperlakukan sebagai manusia yang setara, bukan sekadar penerima belas kasihan. Di sinilah kebijakan sosial kehilangan ruhnya: ia berhenti menjadi jembatan kemanusiaan dan berubah menjadi simbol ketimpangan.

Leaderboard apa apa

Selain itu, cara negara mengomunikasikan kebijakan sosial sering terasa sepihak. Pemerintah sibuk menampilkan angka penyaluran dan laporan keberhasilan, tapi jarang berbicara tentang perasaan penerima bantuan. Apakah mereka merasa terbantu, terhormat, atau malah terintimidasi oleh sistem? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini seolah tidak penting dalam logika birokrasi yang hanya mengenal data dan target.

Padahal, inti dari kebijakan sosial bukan sekadar memberi uang atau sembako, melainkan membangun rasa aman dan martabat. Rakyat butuh diyakinkan bahwa menerima bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari hak mereka sebagai warga negara. Pemerintah perlu mengubah pendekatan: dari yang transaksional menjadi relasional, dari yang administratif menjadi empatik. Bantuan sosial seharusnya menyembuhkan luka sosial, bukan memperdalam jarak antara yang memberi dan yang diberi.

Paradoks kesejahteraan ini sesungguhnya mengajak kita bercermin. Bukan rakyat yang harus malu menerima bantuan, tetapi negara yang harus berani mengoreksi cara memberi. Selama kebijakan sosial masih dilihat sebagai proyek politik, bukan tanggung jawab moral, rasa takut itu akan terus hidup di tengah masyarakat.

Kesejahteraan sejati lahir bukan dari jumlah bantuan yang dibagikan, tetapi dari kepercayaan yang tumbuh antara pemerintah dan rakyatnya. Ketika bantuan sosial disalurkan dengan empati, rasa hormat, dan keadilan, maka tangan yang memberi tak lagi membuat penerima merasa kecil β€” justru membuat mereka kembali percaya bahwa negara masih punya hati.


Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia

Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”

Share342Tweet214Share60Pin77SendShare
Kirim Berita Media Wanita
Previous Post

Wujudkan Pemasyarakatan Sehat, dr. Reni Wahyu Novianti Beri Edukasi Dislipidemia bagi Warga Binaan Rutan Bengkulu

Next Post

Bangun Karakter, Warga Binaan Rutan Bengkulu Jalani Pelatihan Moralitas Virtual

Aditya Nugraha

Aditya Nugraha

Related Posts

Presiden Prabowo tranformasi 1

Komitmen Presiden terhadap Transformasi Indonesia

7 October 2025
8dbd1e0b 9784 413e ad50 4edf78dbabc6

Darurat Bullying di sekolah : Selamatkan Generasi Penerus dari Krisis Karakter

7 October 2025
WhatsApp Image 2021 12 12 at 10.03.19 AM

Viral-Based Policy: Respons Cepat yang Mengancam Mutu Kebijakan

7 October 2025
24 artis yang resmi ditetapkan menjadi anggota DPR RI oleh KPU periode 2024 2029 3343747464 1

Politik Keartisan: Kinerja atau Sensasi

7 October 2025
Next Post
Rutan Bengkulu

Bangun Karakter, Warga Binaan Rutan Bengkulu Jalani Pelatihan Moralitas Virtual

24 artis yang resmi ditetapkan menjadi anggota DPR RI oleh KPU periode 2024 2029 3343747464 1

Politik Keartisan: Kinerja atau Sensasi

WhatsApp Image 2025 10 07 at 11.25.10

Kobarkan Semangat dan Kinerja Pegawai Bapas Purwokerto Menuju Pelayanan Publik Berintegritas

MTs N 6 Bantul

Tiga Guru MTs N 6 Bantul Ikuti Program Induksi Guru Pemula Madrasah (PIPGM) Kabupaten Bantul

MTs N 6 Bantul

Tim hadroh Al Hasan MTsN 6 Bantul ikut berpartisipasi dalam ajang PKM 2025

Please login to join discussion
Satu Rumah Half Page 01
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

πŸ“§ redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Aplikasi Siaran-Berita.com

Untuk memnudahkan membaca berita terbaru di Siaran-berita.com segera download aplikasi khusus untuk Android di Google Play dan nikmati kemudahan membaca berita langsung dari gadget Anda

siaran-berita.com google play

Guest Posts are Welcome!

β€œHi πŸ‘‹ We’re offering guest post spots on Siaran-BERITA.com | You’ll get 2 permanent do-follow links, homepage exposure, and super fast publishing (1–24 hrs). PayPal accepted πŸ‘ Interested?”

Iklan MC DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

Β© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti dan Infrastruktur
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

Β© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita