Pemerintah meluncurkan paket stimulus ekonomi bernilai triliunan rupiah yang dirancang untuk memperkuat perekonomian nasional pada paruh kedua 2025. Stimulus ini mencakup penempatan dana sebesar Rp200 triliun di lima bank BUMN, insentif fiskal, serta perluasan bantuan sosial dan program padat karya. Langkah ini dinilai menjadi katalis positif bagi sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia.
Daftar Emiten Berpotensi Mendapatkan Manfaat
Beberapa kelompok saham diperkirakan menjadi motor utama penerima dampak positif stimulus, antara lain:
Sektor Perbankan: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) mendapat tambahan likuiditas langsung melalui penempatan dana pemerintah.
Konsumer Utama: Emiten seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) akan terdorong oleh program bansos pangan dan insentif konsumsi.
Transportasi dan Pariwisata: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) diprediksi diuntungkan dari insentif perpajakan dan perluasan fasilitas industri pariwisata.
Konstruksi: Emiten konstruksi seperti PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) memperoleh manfaat dari proyek padat karya dan revitalisasi infrastruktur.
Perkebunan: PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT PP London Sumatra Tbk. (LSIP), dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) termasuk yang berpotensi mendapatkan dorongan dari program replanting dan modernisasi agroindustri.
Sektor Properti juga Terkerek
Tak hanya bank dan produsen barang konsumsi, sektor properti pun dinilai ikut terbantu. PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) diprediksi merasakan dampak positif, baik dari peningkatan penjualan properti maupun pendapatan berulang dari sewa pusat perbelanjaan dan efek pemberian insentif PPN DTP.
Tantangan dan Catatan Analis
Meski berbagai sentimen positif mengemuka, sejumlah analis menekankan bahwa realisasi dampak stimulus masih sangat tergantung pada transmisi kredit dan pemulihan permintaan domestik. Stimulus ini lebih bersifat sebagai katalis jangka pendek, dan re-rating pasar saham akan terjadi jika ada tanda nyata perbaikan kualitas kredit serta pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Dengan stimulus yang didistribusikan secara masif, pemerintah diharapkan mampu menciptakan multiplier effect bagi emiten-emiten utama dan memperkuat pondasi pemulihan ekonomi nasional tahun ini.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”