Pada tanggal 16 sampai 17 Oktober 2025, Fitriah, S.E., M.M., selaku dosen Universitas Pamulang Kota Serang, menyelenggarakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di SMKN 1 Ciruas. Kegiatan ini melibatkan 31 siswi perempuan jurusan Manajemen Perkantoran (MP 2), kegiatan ini dihadiri oleh beberapa guru, termasuk ketua jurusan Manajemen Perkantoran dan dikemas dalam bentuk workshop interaktif. Peserta diberikan materi pelatihan meliputi empat aspek utama, yaitu: pemahaman literasi keuangan sebagai dasar pengelolaan uang yang bijak; inklusi keuangan yang mendorong siswa untuk mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan formal seperti tabungan, mobile banking, dan e-wallet; penerapan strategi manajemen keuangan dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran; serta pemahaman mengenai risiko finansial dan cara mengantisipasinya. Program ini bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam manajemen keuangan agar lebih bijak dalam mengambil keputusan finansial.

Literasi dan inklusi keuangan merupakan dua aspek penting yang saling berkaitan dalam membangun ketahanan finansial individu. Literasi keuangan adalah kemampuan seseorang untuk memahami konsep dasar keuangan, mengelola uang secara efektif, mengenali risiko finansial, serta mengambil keputusan keuangan yang bijak. Sementara itu, inklusi keuangan menunjukkan sejauh mana individu memiliki akses dan kemampuan memanfaatkan berbagai produk serta layanan keuangan formal, seperti tabungan, kredit, asuransi, dan investasi. Keduanya menjadi pilar utama untuk membentuk perilaku keuangan yang sehat dan mengurangi risiko finansial. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan Indonesia berada pada angka 66,46%, sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 80,51%.

Rendahnya literasi dan inklusi keuangan berimplikasi pada lemahnya strategi manajemen keuangan siswa. Banyak siswa SMK masih belum mampu membedakan antara kebutuhan dan keinginan, menyusun anggaran sederhana, menabung secara teratur, atau memahami risiko finansial yang mungkin mereka hadapi. Akibatnya, siswa menjadi rentan terhadap pengeluaran berlebihan, ketergantungan finansial pada orang tua atau pihak lain, serta risiko utang konsumtif. Kondisi ini menimbulkan kebutuhan mendesak bagi penguatan strategi manajemen keuangan yang berbasis literasi dan inklusi keuangan, sehingga siswa dapat mengurangi risiko finansial sejak dini dan membangun kemandirian finansial.
Program Strategi Manajemen Keuangan Berbasis Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Mengurangi Risiko Finansial di SMKN1 Ciruas dilaksanakan pada tanggal 15 hingga 16 Oktober 2025, mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dan diikuti oleh 31 siswi jurusan Manajemen Perkantoran (MP 2). Kegiatan ini dimulai dengan pengisian kuesioner pre-test untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta mengenai literasi dan inklusi keuangan, termasuk pencatatan keuangan pribadi, penyusunan anggaran, kebiasaan menabung, serta pemanfaatan produk keuangan formal. Hasil awal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih memiliki literasi keuangan rendah hingga sedang, terutama dalam hal pengelolaan anggaran dan pengawasan pengeluaran pribadi.

Selanjutnya, peserta mengikuti workshop interaktif yang menghadirkan materi tentang strategi manajemen keuangan pribadi, cara membedakan kebutuhan dan keinginan, pengenalan produk keuangan formal seperti tabungan pelajar, mobile banking, dan asuransi, serta pengelolaan risiko finansial sehari-hari. Pembelajaran dilakukan melalui diskusi kelompok, simulasi perencanaan anggaran, dan studi kasus sederhana yang relevan dengan kehidupan siswa, sehingga peserta dapat belajar secara aktif dan praktis.
Setelah pelatihan, peserta mengisi kuesioner post-test, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan mereka. Siswi mulai memahami pentingnya mencatat pengeluaran, menyusun anggaran sederhana, dan memilih produk keuangan yang sesuai kebutuhan. Banyak peserta yang mulai menabung secara rutin dan mengurangi pengeluaran konsumtif. Hasil pengukuran menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 44%, dari 38% pada pre-test menjadi 82% pada post-test, menandakan keberhasilan program dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam mengelola keuangan pribadi, tetapi juga menanamkan sikap tanggung jawab, disiplin, dan kemandirian finansial. Program ini menjadi bekal penting bagi peserta untuk menghadapi dunia kerja atau memulai usaha mandiri, sekaligus membentuk budaya keuangan yang lebih sehat di lingkungan sekolah dan keluarga.
Kegiatan ini memberikan dampak yang signifikan bagi peserta. Secara langsung, program berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap literasi keuangan, inklusi keuangan, dan strategi manajemen keuangan pribadi. Siswa menjadi lebih paham cara mencatat pengeluaran, menyusun anggaran, memanfaatkan produk keuangan formal, serta mengelola risiko finansial sehari-hari. Secara tidak langsung, kegiatan ini menumbuhkan kesadaran siswa untuk mengelola keuangan secara lebih bijak dan terencana. Dengan pemahaman yang lebih baik, siswa diharapkan mampu mengambil keputusan finansial yang tepat, mengurangi pengeluaran konsumtif, menabung secara rutin, dan merencanakan kebutuhan masa depan. Dampak ini juga berpotensi meluas ke lingkungan keluarga, karena siswa yang sadar akan pengelolaan keuangan dapat menjadi contoh positif bagi anggota keluarga lainnya.
Pihak sekolah dan guru memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini karena dianggap memberikan pembelajaran yang praktis dan aplikatif bagi siswa. Mereka menilai program ini mampu membekali siswa dengan keterampilan penting dalam mengelola keuangan pribadi, yang jarang diperoleh melalui pembelajaran formal sehari-hari. Siswa juga menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung dan menyatakan harapan agar program serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
Program Strategi Manajemen Keuangan Berbasis Literasi dan Inklusi Keuangan di SMKN 1 Ciruas berhasil meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan rata-rata 44%, terutama pada pengelolaan uang saku (45%), pemanfaatan layanan keuangan formal (44%), dan strategi keuangan pribadi untuk mengurangi risiko finansial (45%). Kegiatan ini menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemandirian finansial, sekaligus menumbuhkan kesadaran siswa terhadap perencanaan anggaran, penggunaan layanan keuangan formal, dan pengelolaan risiko finansial. Program ini terbukti efektif memperkuat literasi dan inklusi keuangan siswa.
#LiterasiKeuangan #InklusiKeuangan #ManajemenKeuangan #RisikoFinansial #SMKN1Ciruas #PengabdianKepadaMasyarakat #PKMDosenUnpam.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”































































