Selama ini kita sering mendengar kalau Indonesia adalah negara agraris. Tapi, kenyataannya banyak petani kita yang masih hidup pas-pasan. Walau hasil panen sering melimpah, tetapi harga di pasaran justru terjun bebas. Oleh karena itu, pengembangan agroindustri menjadi langkah penting untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Dari Panen ke Produk Bernilai Tambah
Agroindustri dalah salah satu penggerak penting bagi kemajuan pertanian di Indonesia. Lewat pengolahan hasil panen, sektor ini bisa menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara petani dan industri. Selain membuka banyak lapangan kerja baru, agroindustri juga membantu pemerataan pendapatan masyarakat.
Agroindustri secara singkat adalah cara mengolah hasil pertanian supaya punya nilai jual lebih tinggi. Misalnya, singkong diolah jadi tepung mocaf, kelapa dijadikan minyak murni, atau pisang dibuat jadi keripik kemasan.
Kalau masih dijual apa adanya, hasil pertanian mudah busuk dan nilainya jadi rendah. Tapi setelah diolah, nilainya bisa naik 3 sampai 5 kali lipat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2023) menunjukkan, sektor pengolahan hasil pertanian menyumbang lebih dari sepertiga nilai tambah di sektor pertanian nasional. Artinya, lewat pengolahan, petani bisa dapat untung lebih besar.
Dampak Nyata untuk Petani dan Desa
Dengan adanya agroindustri, petani tidak hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi juga bisa ikut dalam proses pengolahan. Seperti di beberapa desa di Jawa Tengah, sudah ada kelompok tani yang dapat mengolah hasil panen sendiri. Mereka bikin keripik, tepung, sampai minuman fermentasi.
Hasilnya, pendapatan meningkat dan lapangan kerja di desa bertambah. Jadi, orang desa tidak perlu lagi pergi ke kota buat cari kerja. Ekonomi lokal tumbuh dan petani semakin sejahtera.
Inovasi dan Teknologi di Era Sekarang
Di zaman sekarang, agroindustri juga mulai masuk ke era digital. Ada istilah baru, yaitu Agroindustri 4.0, di mana teknologi seperti mesin otomatis, sensor pintar, dan aplikasi online dipakai buat memantau proses pengolahan.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem digital bisa menurunkan biaya produksi sampai 20 persen dan mengurangi limbah hasil olahan. Jadi, selain efisien, juga ramah lingkungan.
Langkah Menuju Pertanian Berkelanjutan
Pemerintah juga mulai mendorong sistem agroindustri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satunya dengan konsep ekonomi sirkular, di mana limbah hasil pertanian, seperti kulit singkong atau ampas kelapa, bisa diubah jadi pakan ternak atau pupuk organik.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024, pengembangan agroindustri desa menjadi salah satu fokus utama untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kalau dulu pertanian identik dengan cangkul dan sawah, sekarang pertanian bisa identik dengan inovasi dan industri. Agroindustri bukan cuma soal mengolah hasil panen, tetapi tentang cara baru melihat pertanian sebagai bisnis yang menjanjikan.
Kalau petani, pemerintah, dan pelaku usaha bisa jalan bareng, bukan hal mustahil kalau Indonesia benar-benar jadi negara pertanian yang maju dan mandiri.
Sumber:
- Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik Pertanian Indonesia 2023.
- RPJMN 2020–2024 (Perpres No. 18 Tahun 2020).
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”