Air merupakan faktor utama dalam sistem pertanian, terutama sebagai sumber irigasi. Namun, seiring meningkatnya aktivitas industri, urbanisasi, dan limbah rumah tangga, kualitas air irigasi semakin terancam. Air yang tercemar tidak hanya berdampak pada produktivitas hasil panen, tetapi juga merusak kesehatan tanah secara jangka panjang.
Dampak Air Tercemar terhadap Hasil Panen
Air irigasi yang tercemar logam berat, bahan kimia berbahaya, atau mikroorganisme patogen dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Tanaman yang terpapar logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), atau kadmium (Cd) cenderung tumbuh tidak normal. Daun bisa menguning, akar terganggu, dan proses fotosintesis tidak berjalan maksimal.
Selain itu, residu bahan kimia berbahaya bisa terserap oleh tanaman lalu masuk ke rantai makanan manusia. Konsumen yang mengonsumsi hasil panen tercemar berisiko mengalami gangguan kesehatan, mulai dari keracunan hingga penyakit kronis. Dengan demikian, kualitas air yang digunakan dalam irigasi menjadi sangat krusial demi menjamin keamanan pangan.
Dampak terhadap Kesehatan Tanah
Tanah yang terus-menerus dialiri air irigasi tercemar lambat laun akan mengalami degradasi. Kandungan bahan kimia yang berlebihan dapat mengubah struktur tanah, menurunkan kesuburan, bahkan membunuh mikroorganisme baik yang seharusnya membantu proses alami tanah.
Peningkatan kadar logam berat dalam tanah juga bisa membuat lahan pertanian tidak lagi produktif dalam jangka panjang. Ketika tanah kehilangan keseimbangannya, petani harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk pupuk atau perbaikan lahan, yang pada akhirnya meningkatkan biaya produksi pertanian.
Tantangan Petani dalam Menghadapi Air Tercemar
Banyak petani tidak menyadari bahwa sumber air yang mereka gunakan sudah tidak layak. Hal ini karena pencemaran air sering kali tidak kasat mata. Air terlihat jernih, tetapi bisa saja mengandung zat berbahaya di dalamnya. Tantangan terbesar adalah keterbatasan akses terhadap data kualitas air secara real-time, sehingga petani tidak bisa langsung mengetahui tingkat pencemaran.
Peran SPARING dalam Pemantauan Kualitas Air
Untuk menjawab masalah ini, hadir teknologi SPARING (Sistem Pemantauan Kualitas Air Limbah secara Terus Menerushttps://www.mertani.co.id/id/sparing) yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sistem ini berfungsi memantau kualitas air limbah industri secara real-time, sehingga potensi pencemaran dapat dideteksi lebih cepat.
Dengan SPARING, data kualitas air limbah yang dibuang ke lingkungan akan tercatat secara otomatis dan transparan. Jika industri membuang limbah melebihi baku mutu, pihak berwenang dapat segera mengambil tindakan. Hal ini sangat penting untuk mencegah masuknya air tercemar ke saluran irigasi yang digunakan petani.
Selain itu, SPARING mendukung keterbukaan data sehingga masyarakat, termasuk kelompok tani, bisa mengakses informasi kualitas air di wilayah mereka. Dengan begitu, petani dapat lebih waspada dan mencari alternatif sumber air ketika kondisi irigasi sudah tercemar.
Air irigasi yang tercemar menjadi ancaman nyata bagi hasil panen dan kesehatan tanah. Tanpa pengawasan yang ketat, pencemaran akan terus merugikan petani dan konsumen. Kehadiran SPARING menjadi solusi penting dalam memastikan kualitas air tetap terjaga. Melalui sistem pemantauan ini, pengendalian pencemaran bisa dilakukan lebih cepat dan efektif, sehingga pertanian dapat berjalan dengan lebih berkelanjutan.
Sumber:
https://www.mertani.co.id/id/sparing
https://www.mertani.co.id/post/sparing-solusi-pemantauan-kualitas-air-limbah-secara-real-time
https://www.mertani.co.id/post/sparing-dalam-penanganan-limbah-cair-1
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”