Pasuruan, 18 Juli 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melaksanakan kegiatan sosialisasi bertema pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) kepada kelompok petani di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan jenis-jenis hama, penyakit tanaman, gulma dan solusi pengendalian yang aman & ramah lingkungan.
Salah satu materi utama adalah pengenalan perangkap hama Yellow Trap yaitu alat perangkap hama berwarna kuning yang berfungsi menarik serangga seperti kutu daun, lalat putih, dan trip. Perangkap Yellow Trap menjadi alternatif pengendalian hama yang efektif tanpa bahan kimia. Materi ini disampaikan oleh Gita Aprilia Salsabila yang menjelaskan bahwa metode ini ramah lingkungan dan mudah diterapkan.
“Yellow trap ini merupakan solusi sederhana namun efektif untuk mengurangi serangan hama, terutama serangga terbang. Harapannya, petani bisa menjadikan ini sebagai alternatif sebelum menggunakan pestisida,” jelas Gita.
Tak hanya itu, siswa juga mengenalkan aplikasi Plantix, yaitu aplikasi berbasis smartphone yang mampu mengidentifikasi penyakit tanaman hanya melalui foto. Mohamad Badrul Anam sebagai pemateri Plantix, menyampaikan, “Aplikasi ini membantu petani mengenali gejala penyakit secara dini. Harapan saya, petani bisa lebih bijak dalam penggunaan pestisida dengan deteksi penyakit yang lebih akurat dan cepat.”
Selain itu, mahasiswa memberikan edukasi tentang penggunaan pestisida yang aman dan benar, dengan penekanan pada prinsip 6T (tepat jenis, tepat sasaran, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat mutu), pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) saat aplikasi, pertolongan pertama jika terkena paparan pestisida dan standar penyimpanan pestisida yang aman.
Kegiatan tidak berhenti pada sosialisasi saja, karena pada tanggal 19 Juli 2025, mahasiswa bersama petani melakukan praktik langsung di lahan. Mereka memasang perangkap kuning, mencoba penggunaan Plantix pada tanaman kentang yang terserang penyakit, dan sinkronisasi penyemprotan pestisida menggunakan APD lengkap.
Kegiatan ini disambut positif oleh warga, termasuk Pak Purwanto, selaku Ketua Gapoktan Desa Wonokitri. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan dari adik-adik mahasiswa KKN UB ini. Materinya sangat bermanfaat, terutama untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia. Saya berharap apa yang diajarkan bisa diterapkan, demi hasil panen yang lebih baik dan tanah yang tetap subur,” ujar Pak Purwanto.
Harapannya, melalui sosialisasi ini, petani di Desa Wonokitri dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengenali serta mengendalikan organisme pengganggu tanaman secara tepat dan ramah lingkungan. Dengan penerapan alat seperti yellow trap, pemanfaatan aplikasi Plantix, serta penggunaan pestisida yang bijak dan sesuai standar keamanan, diharapkan petani mampu menjaga kesehatan tanaman, meningkatkan hasil panen, sekaligus melestarikan kesuburan tanah untuk jangka panjang.