Banyuwangi, 6 Juli 2025 — Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi menunjukkan komitmennya dalam mendukung misi kemanusiaan dengan turut serta dalam proses pencarian korban kecelakaan laut kapal motor penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, tepatnya di lintasan Ketapang–Gilimanuk.
API Banyuwangi berperan aktif dalam operasi ini dengan melibatkan sejumlah personel dari berbagai unit. Tim udara dipimpin oleh dua instruktur penerbang berpengalaman, Capt. Argavirga Mardhika dan Capt. Istighfar Ramadhan. Sementara itu, M. Bagus dari Tim Humas turut bertugas sebagai personel dokumentasi di dalam pesawat. Tak hanya kru penerbangan yang on-board, Unit Sarana Terbang dan Unit Operasi Terbang juga berperan penting dalam memastikan kesiapan pesawat, briefing kru, perencanaan penerbangan, hingga pemantauan cuaca.
API Banyuwangi menerbangkan satu unit pesawat latih jenis Cessna 172SP G1000 bernomor registrasi PK-BYI untuk melakukan pemantauan udara terhadap sejumlah titik koordinat yang diduga menjadi lokasi para korban yang belum ditemukan. Penerbangan dilakukan dengan durasi sekitar 1 jam 30 menit dan berlangsung mulai pukul 11.30 WIB.
Misi pencarian dilaksanakan pada Minggu, 6 Juli 2025, dengan titik pantauan utama berada di wilayah utara perairan Sembulungan, Selat Bali. Titik-titik tersebut merupakan hasil koordinasi bersama dengan Badan SAR Nasional yang memimpin operasi penyelamatan secara keseluruhan.
Partisipasi API Banyuwangi merupakan bagian dari kontribusi aktif dunia pendidikan vokasi penerbangan terhadap upaya kemanusiaan dan tanggap darurat. Keterlibatan ini tidak hanya melatih kemampuan teknis dan respons lapangan bagi para personel, tetapi juga memperkuat peran institusi dalam mendukung misi nasional yang melibatkan keselamatan jiwa.
Walaupun kondisi cuaca dilaporkan cukup buruk dan berawan, penerbangan tetap berlangsung dengan aman dan sesuai prosedur. Namun, hasil pemantauan tidak menemukan tanda-tanda korban atau puing-puing kapal. Hanya terlihat aktivitas kapal SAR di sekitar perairan Sembulungan. Dua rencana penerbangan tambahan yang seharusnya dilakukan setelahnya terpaksa dibatalkan karena hujan deras yang melanda sisi barat daya Pulau Bali.
Selain operasi udara, API Banyuwangi juga menyiapkan satu unit kapal cepat “Papa Kilo API 01” yang saat ini bersandar di Pelabuhan Marina Boom Banyuwangi. Kapal ini disiapkan untuk mendukung pemantauan laut dan sewaktu-waktu dapat diberangkatkan guna mendukung proses pencarian dari sisi laut.
Atas arahan dari Badan SAR Nasional, seluruh kegiatan dihentikan sementara pada sore hari karena cuaca ekstrem yang melanda wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. Seluruh personel dan unit API Banyuwangi tetap dalam status siaga untuk pelaksanaan operasi lanjutan apabila kondisi memungkinkan.