Yogyakarta, 8 Oktober 2025 — Dari lorong-lorong kreatif Yogyakarta, sebuah band metal bernama AKROSH siap menyalurkan amarah dan refleksi sosial lewat karya perdananya, EP berjudul “ADA LIMA”, yang akan dirilis pada 17 Oktober 2025.
Nama AKROSH, diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti “teriak”, menjadi simbol semangat untuk menyuarakan keresahan terhadap realitas sosial di Indonesia. Tiga personelnya — Wawan, Ozan, dan Neski — menganggap musik sebagai bentuk perlawanan dan kejujuran ekspresi, di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang semakin bising namun sering kehilangan makna.
“Musik bagi kami bukan sekadar hiburan, tapi cara untuk berteriak ketika kata-kata tak lagi cukup,” ujar salah satu personel AKROSH saat ditemui di sela latihan menjelang peluncuran EP mereka.
Refleksi Pancasila dan Pesan Personal
EP “ADA LIMA” berisi lima lagu: Tanah Bahagia, Adiksi, 13 Mel, Satu Kata, dan Canda & Luka.
Kelimanya terinspirasi dari nilai-nilai lima sila Pancasila, yang oleh AKROSH dirasa mulai memudar dalam kehidupan masyarakat. Dengan balutan old school thrash metal yang keras dan jujur, mereka mencoba menegaskan kembali pentingnya keadilan, kemanusiaan, dan persatuan.
Namun di balik nada dan riff agresif, terselip pula pesan personal: tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang benar-benar kita cintai. Tanggal rilis 17 Oktober dipilih bukan karena momentum politik atau perayaan tertentu, tetapi karena kesibukan para personel akhirnya menemukan titik temu di hari itu.
Showcase dan Kolaborasi Lintas Band
Menjelang peluncuran EP, AKROSH akan menggelar showcase pada Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 19.30 WIB di Asmara Art & Coffee Shop, Jl. Tirtodipuran No. 22, Yogyakarta.
Acara ini akan menghadirkan dua band lain, Beautiful Disaster dan Alceena Inside, yang juga bernaung di bawah label Pabrik Seni Suara.
Selain menjadi ajang pertunjukan musik, acara tersebut juga menjadi ruang berbagi ide kolaborasi antar musisi. Pabrik Seni Suara, sebagai label dan rumah kreatif, tengah mendorong konsep gotong royong digital, di mana para musisi saling mendukung melalui algoritma platform streaming agar karya mereka lebih mudah menjangkau pendengar luas.
Ekosistem Kreatif Musik Independen
Pabrik Seni Suara bukan sekadar label, tetapi juga wadah pengembangan ekosistem musik independen. Mereka membuka berbagai program seperti workshop musik, inkubasi musisi baru, arisan rilisan, hingga kolaborasi lintas seni.
Selain itu, mereka juga merancang layanan terpadu mulai dari produksi lagu, manajemen artis, hingga distribusi digital dan merchandising.
“Tujuannya sederhana — menciptakan karya yang tak hanya keras suaranya, tapi juga panjang umurnya,” ungkap perwakilan dari Pabrik Seni Suara.
Teriakan yang Ingin Didengar
Melalui “ADA LIMA”, AKROSH berharap musik mereka bisa menjadi pengingat bahwa suara rakyat, sekecil apa pun, tetap penting untuk didengar.
Energi mentah yang mereka usung bukan sekadar ledakan bunyi, tapi juga bentuk kepedulian terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan identitas bangsa.
EP “ADA LIMA” akan tersedia di seluruh platform digital mulai 17 Oktober 2025.
Pendengar dapat mengikuti perjalanan AKROSH melalui kanal resmi mereka di YouTube: @akroshyk dan Instagram: @akrosh.vk. (Yusuf)
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”