Kosan Penuh Misteri: Antara Ketukan Pintu dan Tetangga yang Tak Pernah Keluar
Saya tinggal di sebuah kosan lama di daerah Margonda, Depok. Bangunannya dua lantai, catnya sudah mengelupas, dan bau lembap selalu hadir setiap malam. Tapi harganya murah, dan saya sedang irit. Jadi, ya saya ambil.
Kamar saya di lantai dua, paling pojok. Sebelah kamar saya ada satu kamar yang katanya “ditempati orang, tapi gak pernah kelihatan.” Awalnya saya pikir dia introvert. Tapi lama-lama saya mulai curiga.
Malam pertama saya tidur, sekitar jam dua pagi, saya dengar suara ketukan di pintu. Pelan, tiga kali. Tok… tok… tok… Saya bangun dan buka pintu, tapi gak ada siapa-siapa. Saya kira cuma suara dari bawah, atau tetangga iseng.
Tapi ketukan itu datang lagi. Hampir tiap malam. Selalu jam dua pagi. Saya coba tanya ke anak kos lain, mereka cuma bilang, “Oh, udah biasa. Jangan dibuka aja.” Lah, kok gitu?
Puncaknya, suatu malam saya pulang lembur dan lihat sosok perempuan berdiri di balkon, di kamar sebelah saya yang katanya gak pernah dibuka. Dia cuma berdiri, diam, rambutnya panjang menutupi wajah. Saya kaget dan buru-buru masuk kamar.
Pagi-paginya saya tanya ke ibu kos, siapa sebenarnya penghuni kamar itu. Dia hanya bilang, “Udah lama kosong. Yang terakhir tinggal di situ… ya gitu deh. Gak usah dipikirin.”
Saya gak pernah tanya lagi. Dan saya juga gak pernah dengar suara dari kamar itu lagi. Tapi tiap malam jam dua, saya selalu bangun. Bukan karena suara. Tapi karena naluri saya bilang: ada yang berdiri di depan pintu, mengetuk, menunggu dibukakan.