Karanganyar, Wonosobo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 36 Universitas Muhammadiyah Purwokerto menghadirkan program pemberdayaan masyarakat berupa budidaya ikan lele dalam galon bekas dan sistem akuaponik. Kegiatan yang berlangsung di Desa Karanganyar ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama bapak-bapak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Langkah awal program ini dimulai dengan penyampaian edukasi kepada warga tentang manfaat budidaya ikan lele dalam galon dan sistem akuaponik. Metode ini dipilih karena dapat diterapkan pada lahan yang terbatas, biaya yang relatif terjangkau, serta menghasilkan dua manfaat sekaligus, yaitu panen ikan lele dan tanaman sayuran.
Apa itu Budidaya Ikan Lele dalam Galon dan Akuaponik?
Budidaya ikan lele dalam galon adalah teknik memelihara ikan dengan memanfaatkan galon bekas sebagai wadah. Sementara itu, sistem akuaponik merupakan metode pemeliharaan ikan yang digabungkan dengan penanaman sayuran. Limbah kotoran ikan dimanfaatkan sebagai nutrisi tanaman, sementara tanaman berperan menjaga kualitas air tetap baik untuk ikan.

Alat dan Bahan yang Digunakan:
Dalam praktiknya, mahasiswa KKN bersama warga memanfaatkan alat dan bahan sederhana, seperti:
– Galon bekas sebagai wadah pemeliharaan ikan.
– Benih ikan lele ukuran 5–7 cm.
– Air bersih dengan kualitas terjaga.
– Pakan pelet sebagai sumber makanan ikan.
– Media tanam sayuran
– Tanah
– Kain flanel untuk sirkulasi pada sistem akuaponik.
Setelah sesi edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung di GOR Desa Karanganyar. Mahasiswa bersama warga menyiapkan galon bekas, mengisi air sesuai takaran, serta menebar benih ikan lele. Pada sistem akuaponik, warga juga belajar memasang kain flanel agar air dapat naik ke media tanam, menyiapkan media tanam, serta menanam sayuran yang nantinya mendapat nutrisi dari air kolam ikan.
“Kami berharap masyarakat tidak hanya mengetahui teori, tetapi juga mampu menerapkan secara langsung. Dengan budidaya ikan lele dalam galon dan akuaponik, warga bisa memanfaatkan lahan terbatas untuk menghasilkan pangan yang sehat dan bernilai ekonomi,” jelas salah satu mahasiswa KKN Kelompok 36.
Warga yang mengikuti kegiatan tampak antusias, karena budidaya ini dianggap praktis, ramah lingkungan, serta bermanfaat ganda. Perangkat Desa Karanganyar juga mengapresiasi program ini. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN yang telah mengenalkan inovasi sederhana namun bermanfaat. Harapannya, metode ini dapat diteruskan warga sebagai kebiasaan produktif,” ungkap salah satu perangkat desa.
Program budidaya ikan lele dalam galon bekas dan sistem akuaponik menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa KKN Kelompok 36 dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan masyarakat. Harapannya, program ini dapat terus berkembang meskipun masa KKN telah berakhir.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”































































