Kirim Press Release
Contact Us
  • Login
  • Register
Siaran Berita
Banner Publikasi Press Release Gratis
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
Siaran Berita
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
No Result
View All Result
Siaran Berita
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup

Bukan Soal Gaji, Ini Alasan Gen Z Prioritaskan Kesehatan Mental di Dunia Kerja

Gen Z Pilih Kesehatan Mental Daripada Hanya Gaji Besar

ghina salsabila c. by ghina salsabila c.
25 June 2025
in Gaya Hidup
A A
0
A young woman of mixed race, sits with her female doctor as they discuss her health concerns.  The patient is dressed casually and has a neutral expression on her face.

A young woman of mixed race, sits with her female doctor as they discuss her health concerns. The patient is dressed casually and has a neutral expression on her face.

883
SHARES
1.3k
VIEWS
Ada apa 1080 x 2787

Ada anggapan lama yang masih dipelihara sebagian orang: kerja keras berarti harus lembur, patuh tanpa banyak tanya, dan bersedia “makan ati” demi karier.

Tapi ketika Gen Z masuk dunia kerja, nilai-nilai ini mulai dipertanyakan. Tak sedikit yang menuduh mereka “gampang resign”, “nggak setia sama perusahaan”, atau bahkan “generasi fragile”. Namun benarkah begitu?

Gen Z bukan malas. Mereka hanya nggak mau hidupnya habis untuk hal yang nggak bermakna. Mereka tumbuh di era di mana informasi tentang kesehatan mental, hak pekerja, dan pentingnya work-life balance bisa diakses dengan satu klik.

Baca Juga

freelance

Tren Freelance dan Remote Working: Solusi Ideal atau Tantangan Baru?

3 August 2025
image upscaler opini berita min

Toxic Positivity: Ketika Selalu ‘Stay Positive’ Justru Merugikan Mental

2 August 2025
personal branding

Self-Branding Online: Kebutuhan Karier atau Sekadar Pencitraan?

30 July 2025
Read in digital

Dari Buku ke Swipe: Budaya Membaca di Tengah Dominasi Konten Singkat

25 July 2025

Jadi wajar kalau mereka lebih berani berkata “cukup” ketika merasa tidak dihargai atau burnout.

Survei dari Deloitte tahun 2023 menunjukkan bahwa salah satu kekhawatiran terbesar Gen Z adalah soal kesehatan mental dan stabilitas hidup, bukan cuma gaji tinggi atau jabatan.

Mereka ingin pekerjaan yang selaras dengan nilai hidup, bukan sekadar tempat cari uang. Bagi mereka, kerja itu penting, tapi bukan satu-satunya tujuan hidup.

Fenomena “quiet quitting”—di mana pekerja hanya menjalankan tugas sesuai kontrak tanpa memberikan lebih—sering diasosiasikan dengan Gen Z.

Tapi jika dilihat lebih dalam, itu adalah bentuk perlawanan halus terhadap budaya kerja yang menuntut totalitas tanpa imbal balik setimpal. Mereka memilih untuk menetapkan batas, sesuatu yang dulu dianggap “tidak profesional”.

Yang menarik, meski sering dikritik sebagai generasi yang “baperan”, Gen Z juga dikenal adaptif, kreatif, dan berani mencoba hal baru. Banyak dari mereka yang memilih jalur freelance, bisnis digital, atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri. Bukan karena takut komitmen, tapi karena mereka tahu betul nilai waktu dan kesehatan mental.

Daripada menyebut mereka tidak loyal, mungkin kita perlu bertanya ulang: apakah sistem kerja kita sudah cukup manusiawi? Apakah perusahaan hanya menuntut loyalitas tapi tidak memberi kejelasan karier, rasa aman, dan ruang untuk berkembang?

Gen Z tidak menolak kerja keras, tapi mereka ingin kerja yang bermakna.

Leaderboard Satu Rumah

Mereka bukan anti komitmen, mereka hanya lebih realistis: kalau nggak ada perkembangan, kenapa harus bertahan? Dan itu bukan sikap manja—itu bentuk keberanian untuk memperjuangkan hidup yang seimbang dan sehat.

Sudah saatnya kita berhenti menyalahkan generasi, dan mulai mengevaluasi sistem. Karena kalau terus begini, bukan Gen Z yang salah, tapi dunia kerja yang gagal beradaptasi dengan zaman.

Share353Tweet221Share62Pin79SendShare
Leaderboard apa apa
Previous Post

Erwin Aksa Kunjungi Rusun Penjaringan, Jakarta Utara: Dorongan Perbaikan Pendataan dan Akses Sosial untuk Warga Rentan

Next Post

AI di Dunia Pendidikan: Inovasi Cemerlang atau Ancaman Bagi Daya Pikir?

ghina salsabila c.

ghina salsabila c.

Related Posts

freelance

Tren Freelance dan Remote Working: Solusi Ideal atau Tantangan Baru?

3 August 2025
image upscaler opini berita min

Toxic Positivity: Ketika Selalu ‘Stay Positive’ Justru Merugikan Mental

2 August 2025
personal branding

Self-Branding Online: Kebutuhan Karier atau Sekadar Pencitraan?

30 July 2025
Read in digital

Dari Buku ke Swipe: Budaya Membaca di Tengah Dominasi Konten Singkat

25 July 2025
Next Post
download 3

AI di Dunia Pendidikan: Inovasi Cemerlang atau Ancaman Bagi Daya Pikir?

A. Muhaimin Iskandar Didampingi Ketua DPAC Berani Kecamatan Kalideres (Sumber: Dokdpc)

Kader Berani Antusias Mengikuti Silaturahmi Kebangsaan DPP Berani Dan Konfrensi Wali Gereja Indonesia

WhatsApp Image 2025 06 24 at 20.40.35

Rancangan Bangun Profil Interaktif Berbasis Web pada Pesantren Tahfizhul Quran Pondok Bambu

noren jepang maru

Mengapa Resto Anda Perlu Memasang Kain Noren Jepang? Ini Alasannya!

FB IMG 1750813060525

RA dan MDT At-Tarbiyah Leuwihalang Lepas Para Siswanya di Teras Sekolah Tanpa Wisuda

Please login to join discussion
Rumah Prabu Half Page
Siaran Berita

Siaran-Berita.com adalah portal media berita online yang terbuka untuk umum dan menerima kontribusi tulisan dari berbagai penulis. Tulisan yang dimuat dapat berupa berita, press release, opini, maupun bentuk tulisan lainnya.

Segala konten yang dipublikasikan di Siaran-Berita.com merupakan tanggung jawab penuh dari masing-masing penulis. Hak cipta atas isi tulisan, gambar, maupun video yang ditayangkan di situs ini sepenuhnya menjadi milik penulis atau pengunggah konten.

Follow Us

Siaran-Berita.com

Jika Anda merasa keberatan dengan adanya tulisan, gambar, atau video yang ditampilkan di situs ini karena alasan hak cipta atau alasan lainnya, silakan hubungi tim redaksi melalui email di:

📧 redaksi@siaran-berita.com

Kami akan segera meninjau dan menghapus konten yang dimaksud sesuai dengan kebijakan dan pertimbangan redaksi.

Penting! Klaim Tulisan Kamu

Sehubungan dengan serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab mengakibatkan Redaksi mengalami kehilangan data dan terpaksa melakukan restore dari backup yang mengakibatkan beberapa tulisan dari penulis “berpindah” ke default “Redaksi”. Bagi yang ingin mengklaim tulisan nya silahkan tinggalkan pesan di kolom komen atau email ke : redaksi@siaran-berita.com

PS DSA Square
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media Cyber
  • Syarat dan Ketentuan
  • Disclaimer
  • Mengapa Tulisan Belum Ditayangkan?
  • Contact Us

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita

Welcome Back!

Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Ekonomi & Bisnis
  • Internasional
  • Nasional
  • Properti
  • SBTV
  • Lainnya
    • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Otomotif
    • English
    • Kesehatan
    • Kuliner
    • Pariwisata
    • Pendidikan
    • Product Review
    • Sorot
    • Sport
    • Event
    • Opini
    • Profil
  • Login
  • Sign Up

© 2023 SIaran Berita - Pres Rilis dan Berita