Subang – Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawab Barat memiliki potensi lain yang patut dikembangkan dan mampu menjadi daya tarik wisatawan. Bahkan dapat menjadi identitas dari Desa Cibuluh sendiri ketika mengembangkan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Homestay dan Galeri. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Pendamping UMKM, Firman Syah, S.Sos.I, MM.
Firman Syah menjelaskan konsep tersebut terlihat setelah dirinya menggali dan melihat dari potensi yang ada di Desa Cibuluh usai beberapa bulan melakukan pendampingan, Konsep budaya dapat dikembangkan menjadi potensi yang wajib dikenal oleh wisatawan.
“Terlebih ketika dipadukan oleh digitalisasi. Karena ini bisa diperkenalkan secara lebih luas lagi,” jelasnya, Sabtu (9/8).
Ditambahkan Firman, kegiatan yang melibatkan Program Studi D4 MICE ini berawal dari Desa Wisata Cibuluh memiliki potensi lahan pertanian yang mendukung perekonomian masyarakat. Ketika kegiatan mata pencaharian utama masyarakat ini dikembangkan menjadi potensi lain (pariwisata) sebagai penguatan usaha yang ada di desa juga bertransformasi digital, maka pengembangan budaya memiliki pengaruh yang positif.
“Kami sudah memberikan bantuan dalam bentuk teknologi antara lain GPS untuk menentukan titik-titik di desa wisata yang bisa menjadi daya tarik (promosi) bagi wisatawan,” imbuhnya.
Ketua Pokdarwis, Udan Karyawan juga mengiyakan jika Desa Wisata Cibuluh memegang teguh budaya sejak dulu dari leluhur. Tingkat pemahaman dan kesadaran dari masyarakat termasuk para pelaku (Pokdarwis) di Desa Wisata Cibuluh saat ini untuk mempromosikan budaya dengan memanfaatkan digitalisasi justru mampu memperkuat upaya pelestarian budaya lokal. Sehingga program digitalisasi perlu terus dikembangkan dan didukung secara berkelanjutan. Digitalisasi yang masuk ke Desa Wisata Cibuluh terbukti sangat efektif sebagai sarana pelestarian budaya.
“Untuk itu, pengembangan digitalisasi di desa wisata perlu terus didorong guna memperkuat identitas budaya lokal secara berkelanjutan,” tutur Udan. (*)