Cilok Uta Matahari di Petakan, UMKM Sengkerang Kian di Kenal: Dorong Akses Pasar Digital di Sengkerang
Sengkerang, Praya Timur– Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) “Cilok Uta Matahari” yang telah berdiri sejak tahun 2019 di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur, kini semakin dikenal berkat inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) dari UIN Mataram. Mahasiswa KKP tersebut membantu mendaftarkan UMKM ini ke Google Maps, sebagai bagian dari upaya digitalisasi untuk mempermudah akses konsumen dan memperluas jangkauan pasar.
UMKM ini dirintis oleh pasangan suami istri, Ummar Bakri (35 tahun) dan Uta Matahari (32 tahun). Bermula dari pemasaran melalui media sosial Facebook, cilok buatan mereka mulai dikenal oleh masyarakat sekitar dan mendapat banyak repeat order. Saat ini, usaha ini telah mempekerjakan 10 karyawan, terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki.
Dalam sehari, usaha ini mampu memproduksi hingga 100 kilogram cilok berbahan dasar ayam (sekitar 55 kg ayam) dan 24 kg adonan tahu. Dengan modal harian sekitar Rp5 juta, “Cilok Uta Matahari” mencatat penghasilan antara Rp4–5 juta per hari. Meski banyak pesaing, UMKM ini tetap mempertahankan kualitas dan tidak pernah mengurangi porsi produknya demi kepuasan pelanggan.
Produk mereka tersebar luas, dengan daerah pemasaran terbesar berada di wilayah Pujut. Wilayah lain yang rutin menerima pasokan antara lain Janapria, Langko, Pene, Pendem, hingga daerah asal usaha ini di Sengkerang. Distribusi dilakukan melalui jasa kurir yang menerima komisi sekitar 10% dari hasil penjualan.
Menariknya, selama beroperasi sejak 2019, usaha ini belum pernah mengalami kerugian. Selain mempertahankan cita rasa dan porsi, UMKM ini juga menjunjung tinggi standar kebersihan. Peralatan produksi selalu dijaga steril, serta secara rutin dilakukan pengecekan oleh pihak Puskesmas setempat.
Pendaftaran ke Google Maps oleh mahasiswa KKP UIN Mataram menjadi langkah penting bagi eksistensi UMKM ini di era digital. Dengan keberadaan di platform peta digital, masyarakat kini lebih mudah menemukan lokasi usaha serta melakukan pemesanan secara daring.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya di Praya Timur dan sekitarnya untuk memanfaatkan teknologi digital demi memperluas pasar dan meningkatkan daya saing di tengah era industri 4.0.