Desa Praimeka, tepatnya di Dusun Monjok, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, kini menjadi sorotan berkat geliat ekonomi masyarakatnya yang bangkit melalui budidaya burung puyuh. Usaha yang dulunya dianggap kecil, kini menjadi tulang punggung ekonomi lokal dengan dampak yang sangat nyata.
Saat ini, warga Monjok memelihara lebih dari 1.000.000 lbih ekor puyuh. Dengan produktivitas harian sekitar 80%, diperkirakan terdapat sekitar 1,6 juta butir telur puyuh yang dihasilkan setiap hari. Jika satu tray berisi 90 butir, maka produksi ini setara dengan sekitar 17.778 tray per hari.
Menariknya, skala usaha sangat beragam. Salah satu peternak skala kecil di Monjok yang memelihara sekitar 1.500 ekor puyuh, mampu menghasilkan sekitar 18 tray telur per hari, atau setara dengan 1.620 butir telur, dengan asumsi 90 butir per tray. Ini membuktikan bahwa usaha kecil sekalipun bisa sangat menguntungkan jika dikelola serius.
Harga jual telur puyuh cukup kompetitif: Rp 33.000 per tray untuk konsumen umum, dan Rp 30.000 bagi agen atau distributor. Setiap bulan Ramadan, harga biasanya naik sekitar 2%, atau Rp 3.000 per tray, memberi tambahan penghasilan signifikan bagi para peternak.
Menurut Kepala Dusun Monjok, Bapak Azhari:
“Setiap bulan Ramadan, harga telur puyuh mengalami kenaikan sekitar 2%, atau kurang lebih naik sekitar Rp 3.000 per tray. Kenaikan ini sangat membantu meningkatkan penghasilan warga di saat kebutuhan pokok juga meningkat dan dalam dekat ini akan menambahkan 1.000.000 ekor puyuh”
Tentu, tantangan tetap ada. Cuaca ekstrem, penyakit unggas, dan siklus produksi puyuh menjadi kendala utama. Namun warga terus berupaya menjaga kualitas pakan, kebersihan kandang, dan kesehatan ternak agar produksi tetap stabil.
Pemerintah desa kini mulai memberi perhatian lebih. Rencana pembentukan koperasi peternak, pelatihan pengelolaan usaha, serta digitalisasi pemasaran tengah dikembangkan demi keberlanjutan usaha ini.
Kini, peternakan puyuh di Dusun Monjok juga telah terdaftar di Google Maps, memudahkan pembeli dan mitra bisnis menemukan lokasi peternakan dengan cepat dan mudah.
Dari Monjok, kita belajar bahwa harapan bisa tumbuh dari hal kecil — bahkan dari telur sekecil puyuh. Lewat ketekunan, inovasi, dan gotong royong, warga membuktikan bahwa desa pun bisa jadi pusat produksi unggulan yang membanggakan.