Ketika pertama kali masuk SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta jurusan Teknik Komputer & Jaringan, Nafhan Gilang Romadan sempat merasa ada yang tidak pas. Ia mengaku pernah berpikir, “Apa aku salah jurusan?”.
Jurusan ini memang jauh dari minat awalnya. Ia bukan tipe yang betah berlama-lama di depan komputer, apalagi bergelut dengan kabel dan jaringan. Namun, justru dari titik itulah perjalanan luar biasa ini dimulai.
Alih-alih terjebak dalam rasa ragu, Nafhan memilih jalan berbeda: menjelajah dunia di luar jurusannya. Ia adalah seseorang yang suka mencoba hal-hal baru — dari mengikuti lomba debat, menulis karya tulis ilmiah, hingga ikut kompetisi yang sama sekali tidak berhubungan dengan jurusan TKJ. Kekhawatiran akan “bukan bidangnya” tidak pernah menghentikan langkahnya.
Tidak hanya aktif di perlombaan, Nafhan juga aktif di organisasi sekolah dan kegiatan masyarakat. Ia belajar berbicara di depan umum, memimpin tim, dan mengelola waktu di tengah padatnya agenda. Menariknya, di tengah kesibukan itu semua, ia tetap berhasil mempertahankan prestasi akademik dengan selalu berada di peringkat 5 besar.
Kerja keras itu terbayar lebih dari yang ia bayangkan. Menjelang kelulusan, ia mencoba mendaftar ke berbagai universitas di Indonesia. Tidak hanya satu atau dua, tapi 15 universitas. Hasilnya? Ia diterima di semua pilihan itu, bahkan di program studi yang sangat beragam:
- Peternakan – Universitas Diponegoro
- Sastra Cina – Universitas Brawijaya
- Kedokteran Hewan – Universitas Udayana
- Pendidikan Teknik Otomotif – Universitas Negeri Yogyakarta
- Hukum Bisnis – Universitas Islam Indonesia
- Hukum – Universitas Ahmad Dahlan
- Hukum – Universitas Yarsi
- Hukum – Universitas Pancasila
- Hukum – Universitas Wahid Hasyim
- Hukum – President University
- Hukum – Universitas Jendral Achmad Yani
- Teknik Industri – Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
- Teknik Pertambangan – Institut Teknologi Sains Bandung
- Teknik Informatika – Universitas Trilogi
- Ilmu Keperawatan – Universitas Respati Yogyakarta
Akhirnya, Nafhan memutuskan untuk melanjutkan studinya di Jurusan Hukum Bisnis Universitas Islam Indonesia. Keputusan ini bukan tanpa alasan — sejak duduk di bangku SD, Nafhan sudah memiliki ketertarikan mendalam pada isu-isu hukum dan politik. Bahkan, ia pernah menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, yang semakin menguatkan tekadnya untuk berkarier di bidang hukum. Selain itu, ia melihat bahwa Fakultas Hukum UII telah banyak mencetak tokoh-tokoh hebat di dunia hukum dan politik, membuatnya yakin bahwa tempat inilah yang tepat untuk berkembang.
Prestasinya di UII semakin membanggakan karena ia berhasil meraih beasiswa penuh (full scholarship) hingga lulus. Hal ini menjadi bukti bahwa konsistensi, keberanian mencoba hal baru, dan kerja keras mampu membuka pintu kesempatan yang sangat besar.
Saat banyak orang berpikir lulusan SMK hanya terbatas pada bidang vokasi, Nafhan membuktikan sebaliknya. Ia menembus fakultas hukum, kedokteran hewan, hingga teknik pertambangan. Semua ini menunjukkan bahwa jurusan sekolah tidak menentukan masa depan — tekad, keberanian mencoba, dan usaha lah yang membuat jalan terbuka.
“Awalnya saya merasa tidak cocok, tapi lama-lama saya sadar bahwa setiap bidang pasti ada manfaatnya kalau kita mau belajar,” katanya.
Kisah Nafhan adalah pengingat bahwa rasa ragu bukan alasan untuk berhenti. Justru, dari keraguan itu lahir dorongan untuk mencoba lebih banyak hal. Dan dari keberanian mencoba, datanglah pintu-pintu kesempatan yang tidak pernah kita sangka.