Mattiro Ade, 25 Juli 2025 – Desa Mattiro Ade, Kabupaten Pinrang, kini melangkah menuju era digital berkat inovasi kreatif dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Melalui program yang memadukan teknologi dan pemberdayaan masyarakat, mereka mengusung konsep modernisasi informasi desa dan layanan publik berbasis digital.
Program pertama bertajuk “Pengembangan Ekosistem Digital Desa Sebagai Pusat Media Informasi” digagas oleh Fridolin Austin Sulistyo, mahasiswa Teknik Informatika. Inisiatif ini bertujuan menjadikan Desa Mattiro Ade sebagai pusat informasi aktif dengan sentuhan digital. Salah satu fokus utamanya adalah pelatihan desain menggunakan platform Canva bagi perangkat desa dan pemuda setempat.
Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan cara membuat logo, flyer, dan konten visual lainnya yang menarik dan informatif. Hasil desain kemudian digunakan untuk kebutuhan promosi kegiatan desa dan penyampaian informasi resmi melalui media sosial dan papan informasi digital. “Dengan menguasai Canva, kami ingin masyarakat desa bisa mandiri dalam menyebarkan informasi penting dengan tampilan yang profesional,” ujar Fridolin.

Tak kalah inovatif, mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Rafifah Putri juga menginisiasi program “Digitalisasi Layanan Publik melalui QR Code Info Syarat Surat”. Ide ini lahir dari masalah klasik: banyak warga kebingungan terkait persyaratan dokumen seperti surat domisili, SKCK, hingga surat usaha. Program ini muncul dari permasalahan umum warga yang kerap tidak mengetahui syarat-syarat dalam pengurusan surat di kantor desa. Rafifah merancang sistem informasi digital yang menampilkan persyaratan administrasi berbagai jenis surat seperti domisili, SKCK, dan usaha, yang kemudian dikemas dalam bentuk QR Code.
QR Code tersebut ditempel di area pelayanan kantor desa. Warga cukup memindai kode menggunakan ponsel untuk mengakses informasi secara langsung. Hal ini mempercepat proses pelayanan dan mengurangi antrian yang disebabkan ketidaktahuan.
Kedua program ini dilaksanakan selama masa KKN dan telah mendapat respon positif dari pemerintah desa. Kepala Desa Mattiro Ade, Bapak Rustan Sali menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi para mahasiswa. “Ini sangat membantu kami untuk membangun desa yang lebih modern dan efisien. Kami berharap program seperti ini bisa terus dikembangkan ke depannya,” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pemanfaatan teknologi sederhana namun tepat guna, Fridolin dan Rafifah menunjukkan bahwa transformasi digital di desa bukan lagi mimpi, melainkan sebuah langkah nyata menuju pelayanan publik yang lebih baik.