BENER MERIAH – Memasuki minggu pertama masa pengabdiannya, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi Universitas Syiah Kuala (USK) disambut dengan tangan terbuka dan antusiasme tinggi dari masyarakat Kampung Jungke Gajah, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah. Momen awal ini dimanfaatkan tim untuk melakukan pendekatan, observasi mendalam, sekaligus melebur dalam budaya lokal.
Langkah pertama yang dilakukan tim KKN LT_BM-J1 adalah melakukan sosialisasi program kerja (proker) kepada seluruh aparatur desa. Pertemuan ini menjadi jembatan komunikasi awal untuk menyelaraskan rencana kegiatan mahasiswa dengan kebutuhan nyata kampung.
Tidak butuh waktu lama bagi para mahasiswa untuk berbaur. Mereka langsung terlibat dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat. Bersama para pemuda, mereka ikut dalam tradisi bereudang (memasak bersama untuk acara) hingga bergotong-royong memperbaiki lapangan futsal yang menjadi pusat aktivitas warga.
Setiap Jumat, tim juga turun tangan dalam kegiatan Jumat Bersih serta mendampingi aparatur desa dalam tradisi mulia mengutip sedekah, baik berupa beras maupun uang, untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Keikutsertaan dalam kegiatan Posyandu rutin juga menunjukkan kepedulian mereka yang menyeluruh terhadap warga.
Di tengah hangatnya sambutan, tim KKN melakukan observasi awal yang menjadi inti dari misi mereka. Berdasarkan interaksi langsung, mereka menemukan sebuah tantangan besar di bidang literasi.
“Kami merasakan langsung bahwa banyak anak-anak di sini yang sangat bersemangat untuk belajar, namun masih menghadapi kendala mendasar. Banyak dari mereka yang belum lancar membaca, bahkan beberapa masih dalam tahap pengenalan huruf. Selain itu, pemahaman terhadap apa yang mereka baca juga menjadi ‘pekerjaan rumah’ bagi kami,” ungkap T. Farhan Syah, Ketua Kelompok KKN.
Meskipun tantangan terlihat jelas, semangat anak-anak yang luar biasa menjadi bahan bakar utama bagi tim. Setiap kali mahasiswa menggelar kegiatan awal, antusiasme anak-anak selalu meluap, menunjukkan harapan dan keinginan besar untuk bisa belajar.
“Melihat semangat mereka, kami semakin yakin bahwa kami berada di tempat yang tepat. Kami hadir di sini untuk membantu mereka, satu per satu, membuka jendela pengetahuan mereka lebih lebar lagi. Antusiasme inilah modal terbesar kami untuk menjalankan semua program hingga akhir nanti,” tambah Farhan.
Minggu pertama ini menjadi fondasi penting bagi Tim KKN LT_BM-J1. Dengan data observasi di tangan dan ikatan yang mulai terjalin dengan masyarakat, mereka kini siap untuk meluncurkan serangkaian program literasi yang diharapkan dapat membawa perubahan nyata di tanah Gayo yang sejuk ini.
(Tim KKN LT_BM-J1/Rilis)