WIKA Beton dan Waskita Beton Precast, dua nama besar di industri beton nasional, kembali jadi sorotan pasar sepanjang 2025. Kinerja keduanya tahun ini memperlihatkan perbedaan yang tajam, baik dari aspek pendapatan usaha, kontrak baru, hingga kekuatan finansial—seluruhnya didasari data resmi dan perbandingan dari laporan keuangan semester I 2025.
WIKA Beton (WTON) mencatat pendapatan usaha semester I 2025 sebesar Rp1,56 triliun. Sementara itu, pendapatan Waskita Beton Precast (WSBP) pada periode sama hanya Rp732,65 miliar. Dari angka ini, WIKA Beton memimpin selisih hampir dua kali lipat dibanding pesaing terdekatnya di kelas BUMN beton pracetak.
Tak hanya dari sisi pendapatan, nilai kontrak baru yang berhasil dibukukan juga menunjukkan jarak lebar. Hingga semester pertama 2025, WIKA Beton meraih kontrak baru senilai Rp2,10 triliun. Di sisi lain, Waskita Beton Precast hanya mengoleksi kontrak baru Rp474 miliar pada periode yang sama. Momentum kontrak baru WIKA Beton bahkan melaju lebih kuat, dengan porsi dominan dari proyek infrastruktur dan sektor swasta.
Laba bersih juga menjadi cerminan nyata siapa yang saat ini unggul. WIKA Beton masih mampu mengamankan laba bersih, meski tipis, sebesar Rp4,34 miliar. Hal ini kontras dengan Waskita Beton Precast yang harus menerima kerugian bersih Rp236,9 miliar di semester I 2025. Dari sisi aset dan ekuitas, kondisi kian tegas: WIKA Beton membukukan total aset Rp6,70 triliun dan ekuitas positif Rp3,69 triliun, sementara WSBP hanya memiliki aset Rp3,29 triliun dengan ekuitas negatif Rp1,76 triliun.
Dari struktur pendapatan, segmen precast tetap menjadi andalan Waskita Beton dengan kontribusi 47,2%, sedangkan WIKA Beton lebih unggul dalam diversifikasi sumber, dengan dominasi proyek infrastruktur serta kontrak sektor swasta.
Dari data resmi dan laporan keuangan semester I 2025 tersebut, tampak jelas WIKA Beton unggul secara konsisten di semua parameter utama, baik pendapatan, kontrak baru, laba, maupun kekuatan modal. Waskita Beton Precast (WSBP), di sisi lain, masih berupaya keluar dari tekanan likuiditas dan restrukturisasi keuangan berkepanjangan.
Dalam bisnis beton yang sangat kompetitif, track record keuangan dan kemampuan meraih proyek skala besar menjadi penentu mutlak. Dari statistik hingga semester I 2025, keunggulan WIKA Beton sebagai market leader sangat kentara—menempatkan WTON di posisi atas, dan membuat WSBP harus berjuang lebih keras mengejar selisih yang semakin lebar.