Pada tanggal 6 April 2025 di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto Sentul, orang tua dan guru-guru TK Islam Sabilina berkumpul untuk mengikuti sebuah kegiatan edukasi yang sangat berarti. Acara ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat yang digagas oleh dua dosen Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), yaitu Khusniyati Masykuroh, M.Pd. dan Meyke Garzia, M.Pd. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai anti-korupsi sejak usia dini melalui pendidikan di lingkungan keluarga dan sekolah.
Edukasi parenting yang dilaksanakan ini tidak hanya sekadar memberikan informasi, tetapi juga mendorong orang tua dan pendidik untuk terlibat aktif dalam proses pengajaran nilai moral kepada anak-anak. Khusniyati Masykuroh menjelaskan, “Pendidikan anti-korupsi harus dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat anak. Keteladanan orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari menjadi fondasi yang sangat kuat dalam membentuk karakter anak yang jujur dan berintegritas.” Meyke Garzia menambahkan, bahwa nilai-nilai anti-korupsi yang diterapkan sejak dini dapat menciptakan generasi yang peduli pada keadilan dan kejujuran dalam kehidupan sosialnya kelak.
Kegiatan ini juga dilengkapi dengan berbagai metode yang interaktif dan menyenangkan bagi anak-anak. Melalui permainan dan diskusi kelompok, para orang tua dan guru diajak untuk memahami bagaimana cara-cara sederhana menanamkan konsep anti-korupsi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu metode yang diajarkan adalah penggunaan cerita-cerita yang menggambarkan situasi dan dilema yang dapat dihadapi anak-anak dalam kehidupan mereka. Dalam cerita ini, nilai-nilai seperti kejujuran, keberanian untuk berkata tidak pada yang salah, dan pentingnya tanggung jawab ditekankan.
Para peserta terlihat antusias dan aktif dalam mengikuti jalannya acara. Beberapa orang tua dan guru mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas kegiatan ini, karena tidak hanya memberikan wawasan baru tentang cara mendidik anak, tetapi juga mengingatkan mereka tentang tanggung jawab besar dalam membentuk karakter anak-anak sejak usia dini. “Ini adalah langkah yang sangat tepat untuk mengedukasi anak-anak, karena mereka adalah generasi penerus bangsa yang harus memahami pentingnya integritas sejak usia dini,” ujar salah satu guru yang hadir.
Sebagai penutup, Khusniyati dan Meyke berharap agar edukasi parenting ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan karakter anak-anak, terutama dalam hal menanamkan nilai-nilai anti-korupsi. Mereka berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan edukasi serupa di berbagai daerah, agar semakin banyak orang tua dan guru yang sadar akan pentingnya pendidikan moral sejak usia dini. Semoga kegiatan ini bisa menjadi awal yang baik bagi terwujudnya generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas tinggi.