SIDRAP-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 114 Universitas Hasanuddin melaksanakan program kerja sosialisasi pembuatan perangkap tikus ramah lingkungan kepada masyarakat Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang pada hari Selasa, 5 Agustus 2025 yang berlokasi di dusun IV Lemo, Desa Tana Toro. Program kerja ini merupakan program kerja individu yang diusung oleh Fitri Kurnia, mahasiswi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Hasanuddin angkatan 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh anggota kelompok KKN dan dihadiri oleh anggota kelompok tani serta warga desa Tana Toro. Waktu ini merupakan pilihan yang tepat karena bertepatan dengan masa tanam padi di desa sehingga permasalahan serangan tikus menjadi topik yang relevan untuk dibahas. Mahasiswa KKN mempersiapkan materi sejak beberapa minggu sebelumnya, termasuk pelatihan langsung pembuatan perangkap menggunakan ember bekas dan tripleks serta peralatan lainnya. Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan praktis kepada warga mengenai cara membuat perangkap tikus dari bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar rumah sebagai upaya mengatasi hama yang sering merusak tanaman padi.
Program kerja ini dilatarbelakangi oleh permasalahan hama tikus yang sering menyerang tanaman padi dan mengakibatkan kerugian panen yang cukup besar. Penggunaan perangkap tikus dianggap sebagai solusi yang lebih aman, murah dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan racun kimia. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat mampu membuat perangkap sendiri dan mengaplikasikannya di lahan pertanian maupun di tempat penyimpanan padi sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat dan ketergantungan pada racun kimia dapat berkurang.
Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh mahasiswa KKN yang membahas alat dan bahan, prinsip kerja serta manfaatnya bagi lingkungan. Setelah itu, dilakukan demonstrasi langsung pembuatan perangkap menggunakan ember bekas yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga mampu menangkap tikus tanpa membahayakan hewan lain. Peserta yang hadir juga diberi kesempatan untuk mencoba membuat perangkap secara mandiri. Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana masyarakat dapat mengajukan pertanyaan seputar perawatan perangkap dan strategi pemasangan yang efektif di lahan sawah dan lumbung pangan para petani.