Kabupaten Jember, Jawa Timur – Dalam rangka melaksanakan Tri Darma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat, dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB), Andi Kurniawan, S.P., M.Sc., Ph.D., bersama tim mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN FP UB) mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kokedama bagi masyarakat Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025, dan melibatkan lebih dari 20 peserta perempuan dari kelompok lokal “Sekolah Ebok-Ebok” yang diketuai oleh Ibu Siti Latifah.
Pelatihan ini sejalan dengan komitmen mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, khususnya dalam konteks pemanfaatan kembali limbah organik. Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama dalam produksi kelapa dunia, termasuk di wilayah Jawa Timur, namun sebagian besar sabut kelapa di pedesaan masih dianggap sebagai limbah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Padahal, sabut kelapa memiliki nilai guna tinggi dalam berbagai industri, salah satunya sebagai bahan utama dalam pembuatan kokedama.
“Kami melihat adanya potensi besar yang belum tergarap, terutama dalam pemanfaatan sabut kelapa. Melalui pelatihan ini, kami ingin membuka wawasan bahwa sabut kelapa tidak sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber ekonomi kreatif yang estetis dan bernilai jual,” jelas Andi dalam pemaparan materinya.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi utama. Sesi pertama berisi pemaparan mengenai konsep kokedama, potensi ekonominya, serta teknik dasar pembuatannya. Sesi kedua dilanjutkan dengan praktik langsung membuat kokedama yang dipandu oleh mahasiswa KKN. Para peserta dibagi ke dalam lima kelompok dan mempraktikkan proses mulai dari mencampur media tanam, membentuk bola tanah, melapisinya dengan sabut kelapa, hingga menanam tanaman hias ke dalamnya. Semua dilakukan menggunakan bahan alami yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar, menjadikan pelatihan ini kontekstual, aplikatif, dan ramah lingkungan.
Antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang kegiatan. Selain aktif selama praktik, mereka juga berbagi ide tentang bagaimana hasil karya mereka dapat dipasarkan secara lokal maupun daring. Pada akhir sesi, setiap kelompok memamerkan hasil kokedama mereka dalam mini display sederhana.

Ibu Fariha, salah satu peserta, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberi pengalaman baru. “Biasanya sabut kelapa cuma dibuang atau dibakar. Tapi sekarang saya tahu bisa dijadikan pot cantik seperti ini. Saya jadi ingin coba buat di rumah dan mungkin nanti bisa jual,” tuturnya dengan penuh semangat.
Ketua Sekolah Ebok-Ebok, Ibu Siti Latifah, juga menyampaikan apresiasinya. “Pelatihan ini membuka wawasan kami sebagai ibu rumah tangga bahwa banyak hal di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang bermanfaat dan bahkan bernilai ekonomi. Harapan kami, kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan agar ibu rumah tangga lebih berdaya, terutama dalam mengolah limbah menjadi produk kerajinan yang indah,” ujarnya.

Dengan pelatihan ini, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal dan prinsip keberlanjutan. Andi menambahkan bahwa kokedama bukan hanya karya seni taman, tetapi juga alat edukasi yang mendukung gaya hidup berkelanjutan dan kesadaran lingkungan.
“Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, kami berharap lahir solusi inovatif untuk pemanfaatan limbah, sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Pelatihan ini adalah langkah awal, dan kami siap mendampingi masyarakat Desa Sumbersalak untuk menjadikan kokedama sebagai produk unggulan desa yang mendukung praktik konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,” pungkasnya.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”