Sopan santun adalah dasar penting dalam membentuk karakter generasi muda. Terutama bagi anak-anak di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), pendidikan akhlak dan budi pekerti harus berjalan seiring dengan pendidikan agama. Mahasiswa UBSI Kaliabang merasa terpanggil untuk mengambil bagian dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai sopan santun kepada anak-anak TPA melalui pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami.
Pentingnya Sopan Santun Sejak Dini
Sopan santun bukan hanya tentang berbicara dengan kata-kata yang baik, tetapi juga mencakup sikap menghargai orang lain, menghormati yang lebih tua, bersikap ramah, serta bertingkah laku sesuai norma sosial dan agama. Anak-anak yang dibiasakan sopan sejak kecil akan tumbuh menjadi pribadi yang disenangi banyak orang, percaya diri, dan memiliki akhlak mulia.
Di lingkungan TPA, pendidikan sopan santun sangat selaras dengan ajaran Islam yang menekankan adab dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari berbicara, bersikap, hingga berinteraksi dengan sesama.
Peran Mahasiswa UBSI Kaliabang
Dalam kegiatan pengabdian ini, mahasiswa UBSI Kaliabang hadir dengan semangat berbagi ilmu dan kasih sayang. Kami tidak hanya mengajar tentang pentingnya sopan santun secara teori, tetapi juga mengaplikasikannya dalam praktik sehari-hari. Beberapa pendekatan yang kami lakukan antara lain:
1. Memberikan Teladan Langsung
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Kami berusaha menunjukkan sikap sopan dalam setiap interaksi: menyapa dengan salam, mendengarkan dengan penuh perhatian, serta menggunakan bahasa yang santun.
2. Membuat Permainan Edukasi
Melalui permainan seperti tebak sikap sopan dan kuis tentang adab, anak-anak lebih mudah memahami dan mengingat nilai-nilai sopan santun.
4. Mengadakan Simulasi Praktik Langsung
Misalnya, simulasi bagaimana cara meminta izin, bagaimana menyapa guru dan teman, hingga bagaimana bersikap sopan saat menerima tamu.
Harapan ke Depan
Kami berharap, melalui kegiatan edukasi ini, anak-anak TPA dapat membawa nilai-nilai sopan santun ke lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dengan karakter yang baik, mereka akan menjadi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Selain itu, kami, sebagai mahasiswa UBSI Kaliabang, juga belajar banyak dari pengalaman ini: tentang kesabaran, ketulusan dalam mengajar, dan pentingnya menjadi contoh nyata bagi generasi penerus.
Karena sejatinya, membentuk akhlak mulia adalah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.