Lebak, 23 Juli 2025 – Memperingati Hari Anak Nasional, Forum Komunikasi Remaja Masjid Lebak (FKRML) kembali menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang aman dan edukatif bagi anak-anak. Bertempat di TPA Al-A’raf Rangkasbitung, FKRML menggelar kegiatan bertajuk “Mewujudkan Generasi Bebas Bullying: Edukasi dan Pencegahan dalam Menyongsong Astacita Lebak RUHAY”. Sosialisasi ini diinisiasi langsung oleh Imas Vira, Ketua Departemen Peran dan Pemberdayaan Perempuan (Dep. P3) PP FKRML, dan didukung penuh oleh Ketua Umum PP FKRML, Hasan Komarudin, S.Pd.
Kegiatan yang dihadiri puluhan anak usia 6–12 tahun ini tak sekadar menjadi perayaan seremonial, melainkan ajang strategis membentuk kesadaran kolektif sejak dini untuk menghentikan segala bentuk kekerasan dan perundungan di lingkungan sekolah maupun rumah.
Imas Vira, sebagai penggagas utama, hadir dengan energi penuh kepedulian dan visi jangka panjang. Ia menyampaikan bahwa pencegahan bullying harus dilakukan melalui pendekatan yang komunikatif, kreatif, dan menyentuh langsung emosi anak-anak. “Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu apa itu bullying, tapi juga punya keberanian untuk berkata tidak, dan punya empati untuk melindungi temannya. Anak-anak bisa jadi agen perubahan,” ujar Imas Vira.
Tak hanya mengatur konsep, Imas juga turun langsung sebagai pemateri dengan pendekatan visual dan permainan edukatif. Ia menyajikan konten yang mudah dicerna anak-anak, sambil menyisipkan pesan penting tentang batas tubuh, rasa aman, serta keberanian untuk bercerita pada orang dewasa yang dipercaya.
Mendampingi Imas, dua narasumber lain turut memberi kontribusi penting: Ibu Nina SD Indarti, SKM., M.Si., dari DP3AP2KB Lebak yang menyampaikan dampak bullying terhadap tumbuh kembang anak, dan Ayu Sri Wahyuni, S.Pd., aktivis perempuan yang mendorong anak-anak berani berbicara jika mengalami kekerasan.
Hasan Komarudin, S.Pd., Ketua Umum PP FKRML, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa isu kekerasan terhadap anak tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Ia menekankan pentingnya konsolidasi gerakan sosial yang menyasar anak-anak sebagai subjek perlindungan dan pelibatan. “FKRML tidak hanya bicara masjid atau dakwah keagamaan, tetapi juga bicara tentang keadilan sosial. Salah satu bentuknya adalah memastikan anak-anak tumbuh di lingkungan yang aman, sehat secara mental, dan bebas dari ketakutan,” ujar Hasan.
Ia pun memuji langkah strategis yang diambil oleh Departemen P3. Menurutnya, inisiatif Imas Vira adalah bentuk konkret peran kader perempuan dalam menjawab tantangan zaman. “Kepemimpinan yang sensitif terhadap isu perempuan dan anak akan membawa warna baru bagi masa depan organisasi dan masyarakat,” tambah Hasan.
Suasana kegiatan dikemas hangat dan penuh semangat. Anak-anak diajak ice breaking oleh MC, lalu menyimak materi sambil bermain. Sesi ditutup dengan pernyataan bersama yang menggugah:
MC: “Anak Terlindungi Menuju Indonesia Emas 2045!”
Anak-anak: “Hentikan Kekerasan Sekarang!”
MC: “FKRML!”
Anak-anak: “Bil Iman Nattakidzu, Bittaqwa Nujahidu!”
Ketua TPA Al-A’raf, Abdul Mubin, yang juga merupakan Dewan Suro PP FKRML, menyambut hangat kegiatan ini. Ia berharap sinergi antara masjid, komunitas remaja, dan pemangku kepentingan seperti DP3AP2KB terus diperkuat.
Dengan semangat kolaboratif dan kepemimpinan visioner, kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan sosial bisa dimulai dari ruang-ruang kecil yang dipenuhi semangat besar. FKRML telah menyalakan nyala harapan: bahwa anak-anak bukan sekadar dilindungi, tapi juga diberdayakan untuk saling menjaga.
Syarat dan Ketentuan Penulisan di Siaran-Berita.com :
Setiap penulis setuju untuk bertanggung jawab atas berita, artikel, opini atau tulisan apa pun yang mereka publikasikan di siaran-berita.com dan klaim apa pun yang timbul dari publikasi tersebut, termasuk, namun tidak terbatas pada, klaim pencemaran nama baik, pelanggaran privasi, pelanggaran hak cipta, merek dagang, nama dagang atau pelanggaran paten, berita palsu, atau klaim lain apa pun yang didasarkan pada perbuatan melawan hukum atau kontrak, atau berdasarkan undang-undang negara Republik Indonesia
Selain itu, setiap penulis setuju, untuk membebaskan siaran-berita.com dari semua klaim (baik yang sah maupun tidak sah), tuntutan hukum, putusan, kewajiban, ganti rugi, kerugian, biaya, dan pengeluaran apa pun (termasuk penilaian biaya pengacara yang wajar) yang timbul dari atau disebabkan oleh publikasi berita apa pun yang dipublikasikan oleh penulis.”